Jagong Bareng Petani, Wabup Tuban Bahas Pengembangan Pertanian

14
rapat pembahasan pertanian

Kabartuban.com – Riyadi selaku Wakil Bupati Tuban tengah menghadiri kegiatan tanam bibit jeruk di desa  Maindu, Kecamatan Montong, Minggu (09/01/2022). Pada kegiatan tersebut juga turut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Tuban, Eko Arif Yulianto, Kepala Desa dan perangkat desa Maindu, serta kelompok petani.

Kegiatan tersebut diberi nama Sambang Deso Nyambung Roso, Wakil Bupati Tuban juga berdialog dengan para petani dan warga setempat terkait pengembangan pertanian di wilayah tersebut. Secara bergantian sejumlah petani menyampaikan apa yang menjadi harapan serta keluhan yang dihadapi.

Riyadi juga menngungkapkan Dinas KPPP mnenjadi ujung tombak pengembangan pertanian di Kabupaten Tuban. Setidaknya sekitar 80 persen penduduk Kabupaten Tuban bekerja di sektor pertanian. Hal tersebut menjadi sebuah potensi yang harus dimaksimalkan sekaligus dapat menjadi permasalahan apabila tidak bisa dikelola dengan baik . “Potensi yang ada harus kita optimalkan bersama-sama,” ungkapnya.

Mengusung program One Village One Product, lanjutnya, Pemkab Tuban bekerja sama dengan pemerintah kecamatan, desa, dan masyarakat untuk terus berupaya mengoptimalkan potensi yang ada. Pelibatan warga desa mengingat mereka paling memahami potensi lingkungannya.

Ia mengapresiasi langkah inovatif warga dan petani Maindu, diharapkan menjadi percontohan bagi desa lainnya. Saling bersinergi antardesa, kecamatan, maupun dinas. “Pengembangan satu desa dapat disinergikan dengan desa di sekitarnya agar menjadi kawasan pengembangan. Segera kita realisasikan,” tandasanya.

Kang Riyadi, sapaan akrab Wabup Tuban menjelaskan hasil pertanian hendaknya dapat diolah menajdi sebuah produk yang bernilai jual lebih tinggi. Petani harus mampu mengembangkan kemampuannya. Bukan hanya bercocok tanam tetapi juga mampu menjadi pengusaha pertanian. Hasil pertanian di Kabupaten Tuban harus dapat menguasai pasar lokal.

“Jangan sampai hasil pertanian yang dijual di pasar bukan hasil bumi Kabupaten Tuban,” serunya.

Lebih lanjut, produk pertanian dapat dikemas dengan lebih atraktif untuk selajutnya di promosikan dengan berbagai wahana promosi . Untuk Pemkab Tuban sendiri akan melakukan penataan dan pengawasan distribusi pupuk maupun obat pertanian. Langkah ini juga diimbangi dengan penggunaan pupuk organic agar mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik.

Sementara itu, Kepala Dinas KPPP, Eko Arif Yulianto menerangkan pihaknya siap mendukung pengembangan pertanian di Desa Maindu, maupun wilayah lain di Kabupaten Tuban. Salah satunya, dengan merencanakan program pendampingan bagi petani.

Eko Arif Menambahkan hal tersebut  selaras dengan visi kisi Bupati Dan Wabup Tuban tentang peningkatan sektor pertanian secara luas. Langkah yang diambil para petani dinilai inovatif karena berkeinginan menningkatkan nilai tambah petani. Bukan hanya dijual dalam bentuk buah, tetapi sudah diolah dan dikemas dengan menarik.

Ketua KTNA Montong, Mandar mengatakan kondisi tanah di Desa Maindu cocok untuk tanaman tahunan, seperti jeruk, sukun, dan sirsak. Menyadari potensi yang ada, maka akan dikembangkan bersama masyarakat menajdi kawasan pemasok buah segar di Kabupaten. Sehingga mampu mengangkat ekonomi masyarakat, melalui munculnya usaha baru.

“Kami mengharapkan adanya dukungan dan pendampingan dari Pemkab Tuban,” ujarnya. Hin

/