kabartuban.com – Warga di Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, kembali menyuarakan keluhannya atas kondisi jalan rusak yang menghubungkan empat desa Sambungrejo, Sugihan, Suwalan, dan Senori. Kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki membuat warga melakukan aksi tanam pohon pisang sebagai bentuk protes.
Aksi itu akhirnya mendapat respons dari pemerintah kecamatan. Camat Merakurak, Muhammad Mustakim, bersama jajarannya mengupayakan penanganan darurat dengan mengurug jalan menggunakan pedel (batuan kapur). Namun upaya tersebut justru menimbulkan masalah baru.
Hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir membuat lapisan pedel menjadi licin dan berlumpur. Jalan yang diharapkan membaik, kini justru semakin membahayakan pengguna.
“Jalan ini sudah lama rusak, kami kesulitan ke ladang atau mencari rumput ke desa sebelah. Sekarang malah makin licin,” keluh Darul, warga Desa Sambungrejo, saat ditemui Minggu (25/5/2025).
Senada dengan Darul, warga lain bernama Teguh mengaku sering melihat kecelakaan kecil akibat kondisi jalan yang rusak dan licin. Ia mengapresiasi langkah awal pemerintah kecamatan, namun berharap ada solusi permanen.
“Terima kasih sudah ada perbaikan sementara, tapi kalau cuma diurug pedel, malah jadi berbahaya. Kami minta Pemkab segera turun tangan,” ujarnya.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas PUPR-PRKP Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi memastikan akan menindaklanjuti persoalan ini.
“Terima kasih atas informasinya. Kami akan teruskan ke Bidang Bina Marga dan UPTD Merakurak untuk pengecekan lapangan dan penanganan lebih lanjut,” kata Agung.
Warga berharap perbaikan jalan bisa segera dilakukan secara permanen agar aktivitas pertanian dan mobilitas antar desa kembali lancar tanpa ancaman kecelakaan. (fah)