kabartuban.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan perhatian serius terhadap meningkatnya kasus judi online (judol) yang kini merambah kalangan pelajar dan mahasiswa. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengungkapkan bahwa fenomena ini telah menjadi salah satu topik utama dalam pertemuannya dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara yang mewakili sekitar 140 perguruan tinggi di Jatim.
“Kami berdiskusi dengan teman-teman BEM Nusantara mengenai kekhawatiran mereka terhadap maraknya praktik judol yang bahkan telah menyasar anak-anak usia sekolah dan mahasiswa,” ujar Emil saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Kamis (15/5/2025), dikutip dari Detik.com.
Menanggapi persoalan tersebut, Emil menyampaikan bahwa saat ini Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya telah menyediakan layanan khusus untuk rehabilitasi pecandu judi online, termasuk konseling dan pendampingan psikologis. Saat ini, RSJ Menur sudah menangani dua pasien muda yang mengalami kecanduan judol.
“Beberapa kasus memerlukan penanganan psikologis secara klinis. Berdasarkan data yang kami himpun, RSJ Menur memiliki kapasitas dan fasilitas untuk menangani pasien dengan gangguan akibat kecanduan judol,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Emil menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam melakukan langkah-langkah preventif guna mencegah meluasnya dampak negatif dari judol. Pemerintah akan membuka saluran komunikasi bagi keluarga atau pihak terdekat yang ingin melaporkan kasus kecanduan.
“Kami ingin menghadirkan solusi bagi masyarakat, terutama orang tua yang merasa khawatir terhadap kondisi anak-anaknya. Layanan ini dapat diakses secara gratis dan kerahasiaan pasien dijamin,” tegasnya.
Emil juga menilai kecanduan judol setara dengan kecanduan narkoba, karena sama-sama sulit dihentikan tanpa bantuan medis dan psikologis. Ia pun mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang ingin berperan aktif dalam mengatasi persoalan ini.
“Mahasiswa dari BEM Nusantara menyampaikan keinginan mereka untuk turut terlibat dalam kampanye edukasi serta menjadi relawan dalam program pencegahan di sekolah-sekolah. Ini tentu langkah yang sangat positif,” pungkasnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Pemprov Jatim berharap upaya ini bisa menjadi langkah nyata dalam melindungi generasi muda dari bahaya kecanduan judi online. (fah)