kabartuban.com – Kementerian Agama (Kemenag) Tuban meminta kepada seluruh takmir masjid maupun mushola agar bekerjasama dengan tim Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kemenag Tuban dalam pengukuran arah kiblat saat pembangunan masjid maupun mushola, hal tersebut dilakukan agar penentuan arah kiblat tidak melenceng.
“Jika penentuan arah kiblat melenceng beberapa derajat saja, maka bisa melenceng ke arah Baitullah,” ungkap Kepala Seksi Penyelenggara Syar’iyah, Kemenag Tuban Umi Kulsum kepada kabartuban.com, Rabu (2/11/2016).
Masih terang Umi, dengan begitu diharapakan agar seluruh takmir bekerjasama dengan Kemenag Tuban saat melakukan pembangunan masjid. Karena pengukuran ini untuk mencegah terjadinya gesekan terkait penentuan arah kiblat.
“Tidak bisa memaksakan jika dari pihak kepengurusan tempat Ibadah (masjid, Musholla) sudah Haqkul Yaqin arah kiblat sudah mengarah ke baitullah. Jadi, tidak ada masalah jika tidak diukir kembali,” ujarnya.
Dikatakan oleh Umi, peran tim BHR dari Kemenag Tuban sifatnya hanya melayani dan penguatan dalam penentuan arah Kiblat. Sedangkan, alur pengukuran ini pihak takmir bisa lebih dulu mengajukan surat pada Kemenag. Kemudian, Kemenag akan menerjunkan tim BHR untuk melakukan pengukuran.
“Soal biaya kami tidak berfikir ke situ, jika ada musholla atau masjid yang meminta pengukuran, Insya Allah kami siap datang,” pungkasnya.
Sedangkan, Fatchul Ulum selaku Ketua Pengurus Masjid Baitussalam Desa Sidoharjo menjelaskan, sengaja mendatangkan tim BHR dari Kemenag Tuban. Ini dilakukan kerena penentuan arah kiblat jelas sangat penting. Apalagi masjid ini mulai dibangun besok, sehingga takmir masjid meminta bantuan dari Kemenag Tuban.
“Agar dikemudian hari tidak ada persoalan di masyarakat, itu yang kami harapkan,”tandasnya.
Diketahui, BHR dari Kementrian Agama Tuban hari ini tengah melakukan terus melakukan pengukuran arah kiblat di Masjid Baitus Salam di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.(suw/har)