kabartuban.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Petrus Reinhard Golose menegaskan bahwa dirinya tak akan pernah menyetujui terkait dengan usulan ganja untuk keperluan medis. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Petrus dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen.
“Saya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia saya tidak akan pakai ganja untuk medis, selama saya menjadi kepala tidak menyetujui ganja itu,” ungkap Petrus.
Hal itu disampaikannya merespons pernyataan salah satu anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, I Wayan Sudirta dalam rapat terkait peluang ganja untuk medis di Indonesia.
Dilansir dari cnnindonesia.com, dalam rapat tersebut Wayan menyatakan bahwa ganja sebagai tanaman yang memiliki manfaat untuk medis, sehingga patut dipertimbangkan untuk diperbolehkan. Larangan terhadap ganja mestinya hanya berlaku untuk penyalahgunaan.
“Kenapa ganja dilarang di Indonesia, sementara kita butuh harusnya. Bukankah penyalahgunaannya itu yang ditindak, bukan ganja penanamannya yang tidak disalahgunakan karena itu diperlukan,” kata Wayan.
Menjawab hal itu, Petrus menyebut ganja untuk kepentingan medis bisa digantikan dengan obat alternatif lain. Hal itu menurut dia telah diperkuat dengan putusan Mahkamah Konsitusi (MK).
Menurutnya, Indonesia tak bisa disamakan dengan Thailand. Dia tak mengungkap perbedaan tersebut. Namun, ia mempertanyakan respons orang tua jika melihat anak atau anggota keluarganya tertangkap basah tengah menghisap ganja.
“Saya hanya satu saja menyampaikan, seandainya Bapak pulang ke rumah lihat cucu Bapak lagi gele. Kira-kira perasaan Bapak seperti apa?” tanya balik Petrus. (mel/*)