kabartuban.com – Menyusul maraknya keluhan masyarakat Kabupaten Tuban terkait kendaraan yang mendadak brebet usai mengisi bahan bakar jenis Pertalite, aparat kepolisian bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban melalui UPTD Metrologi Legal melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU, Senin (27/10/2025).
Sidak pertama dilakukan di dua lokasi, yakni SPBU Pertamina 53.623.21 Patung Tuban dan SPBU Pertamina 54.623.18 Dasin, Kecamatan Jenu.
Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Tuban, IPTU I Made Riyandika, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan takaran, warna, dan aroma Pertalite yang hari ini dijual di dua SPBU tersebut masih sesuai standar. Namun, ia menyebut dugaan Pertalite yang bermasalah berasal dari distribusi BBM pada Selasa (21/10/2025).
“Untuk sementara, sampel BBM dari distribusi hari Selasa akan kami telusuri dan koordinasikan dengan pihak penyalurnya,” ujar Made.
Ia menambahkan, setelah pengambilan sampel, pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut di Terminal BBM (TBBM) guna mengetahui sumber pasti permasalahan tersebut.
“Setelah pengambilan sampel nanti kita cek di TBBM nanti akan tau benang merahnya dimana apakah ada miss di SPBU atau di distribusi,” imbuhnya.
Ia menghimbau untuk masyarakat tidak lagi khawatir dengan masalah pertalite yang ada di Tuban.
“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan BBM, kami dari Polres Tuban dan Dinas Perdagangan akan selalu melakukan pengecekan secara berkala,” imbaunya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban, Gunadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Pertamina terkait laporan masyarakat mengenai dugaan masalah pada bahan bakar jenis Pertalite.
Ia menjelaskan, kewenangan Bidang Metrologi Legal di dinasnya terbatas pada pemeriksaan kuantitas atau takaran BBM. Sementara untuk uji mutu atau kualitas bahan bakar, akan melibatkan laboratorium milik Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur jika diperlukan.
“Di Jawa Timur hanya ada dua laboratorium milik Dinas Perdagangan Provinsi. Sementara di Tuban, kami hanya memiliki fasilitas untuk pengecekan volume atau takaran saja,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pekerja di SPBU, membenarkan bahwa setelah pembongkaran atau distribusi pada tanggal 21 Oktober lalu terdapat keluhan dari sejumlah konsumen terkait aroma BBM Pertalite yang dianggap lebih menyengat dari biasanya.
“Begitu kami menerima laporan dan mencium aroma yang berbeda, kami langsung melaporkan ke pihak Pertamina. Namun, saat itu belum ada tindak lanjut, sehingga distribusi tetap berjalan,” ujarnya.
Menurutnya, Pertamina baru menarik BBM Pertalite yang diduga bermasalah pada Minggu (26/10/2025). Setelah penarikan tersebut, distribusi kembali normal.
“Sampel yang dibawa pihak kepolisian hari ini merupakan distribusi Rabu (22/10/2025), dan kondisinya sudah normal. Untuk SPBU lain kami belum tahu seperti apa,” tambahnya.
Diketahui, pada periode distribusi yang diduga bermasalah, warna Pertalite sempat terlihat agak keruh dan aromanya lebih menyengat dari biasanya. (fah)

