kabartuban.com — Ramai kabar bahwa Jawa Timur menjadi Provinsi dengan penggunaan anggaran belanja pegawai terboros di Indonesia, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban menegaskan bahwa wilayahnya menggunakan anggaran belanja pegawai sesuai dengan kebutuhan dengan memastikan semua pengeluaran dilakukan secara efisien.
Budi Wiyana, Sekda Kabupaten Tuban saat ditemui dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban mengatakan penggunaan anggaran untuk honor, kebutuhan perjalanan dinas serta kebutuhan lain para pekerja negeri di Kabupaten Tuban sudah disesuaikan dengan ketentuan dan standar-standar aturan yang ada.
“Terkait dengan honor-honor itu kan juga ada aturan, mana yang bisa mana yang tidak, perjalanan dinas pun kita juga sesuaikan dengan kepentingan dan prioritas,” ungkapnya.
Budi juga menyampaikan hal ini dilakukan untuk mendukung percepatan program-program lain yang juga tengah berjalan dalam pemerintahan. Dengan ini pihaknya akan menyelaraskan pengeluaran anggaran dengan target-target tersebut.
“Jadi untuk pencapaian target-target itu nanti akan kita sesuaikan dengan kinerjanya, lah itu kita baru dari kinerja itu nanti kita akan sesuaikan dengan honor, maupun tunjangan dan lain sebagainya,” lanjut Budi.
Ia membantah jika Kabupaten Tuban menjadi salah satu daerah yang termasuk boros dalam menggunakan anggaran untuk biaya kebutuhan pegawainya.
“Tidak, insya Allah tidak (boros), kita bahkan presentase yang belanja untuk gaji dan untuk SDM dan sebagainya itu kita sedikit, hanya 30% atau 32% itu,” ucapnya lagi dalam acara yang juga merupakan pelantikan Pimpinan DPRD Tuban, Senin (30/09/2024).
Selanjutnya, ia mengoreksi bahwa angka tersebut merupakan persentase rancangan anggaran untuk tahun 2025, yaitu tepatnya 30,1%. Sedangkan untuk tahun ini, Pemkab Tuban hanya menggunakan 24,2% dari keseluruhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Sudah sesuai dengan target yang diinginkan oleh pemerintah itu kan, kita sangat efisien kita, tidak boros lah,” pungkasnya. (za)