kabartuban.com – Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Tuban memberikan pembinaan kepada puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jl.Taman Sleko, karena didapati sejumlah PKL berjualan di atas trotoar, Rabu (19/05/2022).
Pembinaan dan diskusi yang digelar di Kantor Satpol PP dan Damkar tersebut dilakukan menyusul adanya keluh kesah dari beberapa PKL lain, terkait lapak mereka yang berada di trotoar atau depan Taman Sleko sering kali ditertibkan petugas.
Kasatpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi menyatakan jika pemanggilan mereka dalam rangka diskusi untuk bahan rapat bersama forum terkait. Sebab, pihaknya merupakan bagian dari tim penataan PKL.
“Terkait penataan dan pemberdayaan PKL sudah diatur dalam Perda Nomor 11 Tahun 2018 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, bahwa ada OPD teknis terkait penataan dan pemberdayaannya. Sedangkan Satpol PP menunggu instruksi dari OPD teknis tersebut.
“Jadi bukan ranah Satpol PP untuk membuat penataan atau pemberdayaan, tapi Satpol PP tetap menjadi bagian dari tim,” timpal mantan Kadishub Tuban itu.
Sehingga, pada saatnya Satpol PP akan urun rembug memberikan saran dan masukan terkait penataan dan pengelolaan, termasuk hasil diskusi bersama PKL ini.
“Kami ingin mendengar aspirasi mereka seperti apa, jangan sampai keberadaan PKL dimanfaatkan oknum-oknum terkait yang tidak bertanggungjawab,” terang Gunadi.
Sementara itu, Didik salah satu PKL yang hadir mengaku ingin mendapatkan pembinaan dan kejelasan keberadaan mereka, termasuk tidak ingin mengganggu arus lalu lintas, sehingga bisa berjalan lancar dan jualannya sehari-hari aman dan nyaman.
“Saya jualan tahu thek, awalnya di Jalan Patimura tapi karena Taman Sleko ramai saya pindah ke sana,” tutur Didik yang baru pindah jualan setelah Lebaran ini.
Warga Baturetno ini mengaku, sejak berada di Bundaran Taman Sleko jualannya meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan pada saat di Jalan Patimura.
“Semoga setelah pertemuan ini ada kepastian terkait keberadaan para PKL,” harapnya.
Untuk diketahui, Bundaran Taman Sleko menjadi salah satun titik keramaian kota setelah dipugar dan diresmikan Bupati Tuban. Area dengan ikon patung kuda sembilan tersebut kemudian menjadi ramai pedagang kaki lima, setelah Bupati Lindra menetapkan Car Free Night di wilayah tersebut. (Hin/Im)