SMK Negeri 2 Raih Prestasi Juara Bahasa Indonesia

1111

kabartuban.com – Dunia pendidikan di Kabupaten Tuban kembali menorehkan prestasi. Kali ini, tiga Siswa SMK Negeri 2 Tuban berhasil meraih juara satu debat Bahasa Indonesia dalam Lomba Kompetisi Siswa (LKS) tingkat Jawa Timur yang digelar di Malang November lalu.

Ketiga siswa tersebut diantaranya, Dita Ramadona kelas XI pemasaran 1,  Diah Kartika Candra Utami jurusan Akutansi 1,  dan Siti Khoiriyah jurusan Pemasaran 3. Sebelumnya, mereka telah mengikuti lomba debat bahasa indinosia tingkat Kabupaten, hingga akhirnya bisa meraih juara satu dan mampu mengantarkannya di tingkat nasional.

Saat ditemui wartawan kabartuban.com, gadis muda yang akrab dipanggil Dita dan Tika itu mengisahkan perjuangannya sampai menuju babak final. Dimulai dari mengikuti seleksi tingkat sekolah, sampai akhirnya terpilih 3 orang.

“Saya awalnya ditunjuk oleh wali kelas saya untuk ikut seleksi, awalnya ya ndak kepikiran bakal lolos, soalnya saya dulu lebih ke dunia seni,” papar Dita.

“Untuk persiapan lomba itu, saya sampai dapat dispensasi magang selama 1 bulan, benar-benar harus disiapkan dengan matang. Setelah diadakan seleksi, langsung mengikuti masa training selama empat bulan,” pungkasya.

Menurut keduanya, untuk menyabet juara pertama juga tidak mudah, apalagi tingkat nasional yang lawanya dari SMK se – Jawa Timur. Namun hal tersebut nampaknya tidak membuat ciut hatinya, mereka tetap optimis.

Dalam babak penyisihan, ada 14 topik yang dimana dilakukan secara acak,  babak pertama mendapat tema tentang ” pekerja asing di indonesia wajib berbahasa indonesia”, babak  kedua, dalam lingkup keluarga bahasa derah lebih penting dari pada bahasa indonesia” , dan babak terakhir, ” pidato pejabat negara baik di dalam negeri maupun luar negeri wajib berbahasa Indonesia” . Ketiga topik tersebut mampu dilewati hingga mengantarkannya ke babak final.

“Selama training pak Hendra (selaku pembina) itu tidak pernah memberikan pujian, hampir tidak pernah sama sekali. Malah ngancem terus kalau latihan ndak bagus mau diganti, walaupun terkadang membuat sakit hati, tapi itu yang membuat kita bisa menang kayak gini, ” terang Tika dan Dita. (har/riz)

/