Terminal BBM Tuban Terbakar, Dua Pekerja Luka

503

kabartuban.com – Warga Desa Remen Kecamatan Jenu Tuban digegerkan dengan kobaran api yang memecah malam, akibat kebakaran yang terjadi pada pipa pipa penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) di Terminal BBM milik PT Pertamina. Dalam kejadian ini, sedikitnya dua orang pekerja harus dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka.

Berdasarkan informasi yang diterima kabartuban.com, Jum’at (8/1/2016), peristiwa kebakaran terjadi pada kamis malam 7 januari kemarin sekitar pukul 21.00 WIB. Kebakaran terjadi ketika pengerjaan penggantian valeb (keran) baru di pipa penyaluran BBM setempat.

Pada saat pekerjaan tersebut sampai pada tahapan pengosongan pipa, para pekerja yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut akan membuka baut sebanyak 96 ring untuk mengganti valeb baru. Tanpa diduga, dalam proses pekerjaan tersebut mendadak api muncul dan dengan cepat membesar. Kemudian api baru bisa dipadamkan setelah 1,5 jam kemudian.

Area Manager Communication and Relation Marketing Operation Region V, Heppy Wulansari menjelaskan, kebakaran terjadi di sarana penunjang TBBM. Namun tidak lama kemudian api dapat segera dipadamkan, sehingga tidak merembet ke tempat lain.

“Penyebab kebakaran masih akan diinvestigasi,” jelas Heppy kepada wartawan, saat dikonfirmasi via ponsel, Jumat (8/1/2016) dini hari.

Sementara itu, dua orang pekerja yang diketahui bernama Sunarko dan Sunardi mengalami luka ringan akibat kejadian ini. Kedua korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Pembantu Desa Remen, kemudian langsung dirujuk ke RSUD Dr R Koesma Tuban.

“Kedua korban mengalami luka bakar ringan, sekarang sudah mendapatkan perawatan di RSUD dr. R Koesma Tuban,” jelas Kapolsek Jenu, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Friehamdeni.

Menurutnya, setelah petugas kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar, pihaknya langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pengamanan.

“Olah TKP akan kita lakukan pagi hari, sebab kalau malam kondisi gelap dan kita juga butuh memastikan area benar-benar aman,” pungkas Friehamdeni. (im/riz)

/