kabartuban.com — Meski perbaikan baru saja diselesaikan, jalan beraspal di Dusun Kentong, Desa Margorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban justru terkelupas usai diterjang banjir hal tersebut membuat aspal berserakan di jalan dan mengganggu aktivitas warga.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh salah satu warga Desa Margorejo, pengaspalan di daerah tersebut baru saja diselesaikan dua hari lalu, tepatnya pada hari Sabtu, (14/12/2024).
Namun, belum lama usai perbaikan diselesaikan, aspal yang masih baru itu malah terkelupas setelah diterjang banjir. Melihat dampak yang terjadi saat ini, ia merasa keputusan pemerintah yang ada untuk melakukan pengaspalan di masa seperti saat ini adalah hal yang kurang tepat lantaran Desa Margorejo merupakan daerah yang rawan banjir.
“Kurang tepat ya, soale daerah rawan banjir. Kok gak dari kemarin-kemarin ngaspal e, kenapa harus pas deres-deres e ujan ngono lo,” ungkap warga yang enggan disebutkan identitasnya itu, Selasa (17/12/2024).
Warga berinisial N tersebut heran lantaran sebelumnya aspal tersebut tampak baik-baik saja saat digunakan beraktivitas oleh masyarakat, tapi justru dengan mudah terkelupas setelah tergenang banjir selama beberapa saat.
Setelah para warga mengetahui hal tersebut, mereka kompak membereskan kekacauan aspal yang berserakan di jalan dan mengembalikan jalan itu menjadi seperti sebelum dilakukannya perbaikan.
“Sekarang sudah tidak seperti ini (aspal berserakan), Sudah diremuki sama warga soale,” paparnya sambil menunjukkan foto saat aspal masih berserakan di jalan.
Menurut keterangan yang ia sampaikan, kerusakan jalan yang merupakan proyek hasil kemenangan CV. UDAN MAS dari lelang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PRKP) Kabupaten Tuban dengan pagu anggaran Rp.685 juta itu diperkirakan terjadi kurang lebih sepanjang 100 – 200 meter.
Sementara Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Suratmin, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bencana dan meminta masyarakat untuk turut andil dalam mencari solusi dari permasalahan yang terjadi.
“Namanya juga bencana, kita harus ikut andil untuk dapat solusi terbaik, bukan hanya menyalahkan. Masalah banjir ini konkret dari hulu ke hilir,” ucapnya saat dimintai keterangan.
Di sisi lain, Kepala Dinas PUPR-PRKP Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi belum memberi tanggapan atas kejadian kali ini. (fah/za)