Bertahan di Depan Kantor Bupati: PKL Tuban Dirikan Tenda Perjuangan Demi Sepiring Nasi

kabartuban.com – Suasana di depan Kantor Bupati Tuban, Kamis (16/10/2025) siang, berubah menjadi lautan aspirasi. Ratusan pedagang kaki lima (PKL) bersama mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban menggelar aksi menuntut kejelasan nasib mereka setelah direlokasi dari kawasan Alun-Alun ke sekitar Pantai Boom.

Sekitar pukul 14.30 WIB, massa mulai berdatangan ke kantor yang berlokasi di Jalan RA Kartini. Sejumlah pedagang bahkan mendorong gerobak dagangannya hingga ke depan gerbang kantor sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan relokasi yang dinilai tak berpihak pada rakyat kecil.

Di bawah terik matahari yang panas, orasi demi orasi bergantian menggema dari pengeras suara. Para mahasiswa dan pedagang menuntut agar Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, atau yang akrab disapa Mas Lindra, turun langsung menemui mereka.

“Kami tidak ingin lagi hanya diberi janji. Kami ingin kepastian dan solusi nyata dari Mas Bupati,” tegas para aksi.

Aksi sempat memanas ketika para demonstran memblokade pintu keluar dan masuk kantor Pemkab menggunakan gerobak. Mereka juga mendirikan tenda perjuangan di depan gerbang kantor sebagai bentuk protes dan ancaman akan bertahan di lokasi hingga Bupati menemui mereka.

“Kalau tidak ada kepastian, kami (pedagang red) akan terus berjualan di kawasan Alun-Alun. Kami sudah cukup sabar,” ucap Wafa kordinator aksi.

Menanggapi aksi tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, akhirnya keluar menemui massa meskipun hanya di temui sebentar. Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menata kawasan wisata dan pusat kota.

“Kita akan merevitalisasi Pantai Boom dan menata Jalan Yos Sudarso agar pedagang bisa berjualan dengan lebih layak di sana,” ujar Agus kepada peserta aksi.

Namun penjelasan itu belum mampu meredakan kekecewaan massa. Mereka tetap bersikeras menunggu kehadiran langsung Bupati Tuban. Hingga adzan maghrib berkumandang, demonstran perlahan membubarkan diri. Sebagian pedagang kembali berjualan di sepanjang Jalan Yos Sudarso, sementara tenda protes tetap berdiri di depan kantor bupati menandai perjuangan mereka yang belum usai. (fah)

Populer Minggu Ini

TPST D’Joyo Lestari, Inovasi Sosial Solusi Bangun Indonesia Wujudkan Ekonomi Sirkular di Tuban

kabartuban.com - Upaya menciptakan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sekaligus...

TPPI Ungkap Penyebab Kebakaran Karena Bocoran Pompa Picu Api, Tak Ada Ledakan dan Korban

kabartuban.com – Pihak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)...

Kepanikan di Tasikharjo, kebakaran di Area TPPI Bikin Warga Lari Tunggang-Langgang

kabartuban.com - Siang itu, Kamis (16/10), suasana di Desa...

Petani di Tuban Temukan Mortir Aktif Saat Bajak Sawah, Diduga Peninggalan Zaman Kolonial

kabartuban.com - Ketenangan warga Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten...

Tahan Abrasi, Dinas Kehutanan Rancang Rekayasa Mangrove di Pesisir Tuban

kabartuban.com - Upaya pelestarian kawasan pesisir di Kabupaten Tuban...
spot_img

Artikel Terkait