kabartuban.com – Rencana pengeboran sumur air tanah di Desa Montongsekar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, oleh PDAM Tirta Lestari berbuntut penolakan warga. Proyek yang disebut untuk memperkuat cadangan air bersih itu justru dikhawatirkan akan mengeringkan sumber mata air satu-satunya di desa tersebut, yakni Sendang Kalangan.
Direktur PDAM Tirta Lestari, Slamet Riyadi, akhirnya buka suara. Ia menegaskan bahwa program tersebut murni bertujuan memperkuat pasokan air bersih, bukan mengancam sumber air warga.
“Secara teknis, kami ingin menyiapkan cadangan air untuk mengantisipasi kekeringan. Saat musim sulit datang, masyarakat tetap mendapat pasokan air bersih,” jelas Slamet saat ditemui di kantornya.
Menurut Slamet, lokasi Montongsekar dipilih berdasarkan hasil kajian teknis dan peta aliran air bawah tanah. Kawasan itu dinilai strategis untuk memperluas jaringan distribusi ke wilayah Montong. pemilihan lokasi pengeboran di dekat Sendang Kalangan didasarkan pada hasil uji geolistrik yang menunjukkan area tersebut memiliki potensi air tanah cukup baik di kedalaman lebih dari 80 meter.
“Pertimbangan kita teknis, hasil geolistrik yang memungkinkan ke daerah daerah dan kita jalurnya disana dan secara teknis akan kita bagi di wilayah montong,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa lapisan air yang akan diambil berada pada kedalaman di atas 80 meter, atau lapisan air dalam, sehingga diharapkan tidak akan mengganggu sumber air permukaan seperti Sendang Kalangan.
“Kita ambil itu di bawah, di atas 80 meter,” ucapnya.
Meski begitu, Slamet tak menampik adanya kekurangan dalam proses sosialisasi. Ia mengakui komunikasi dengan warga belum maksimal, sehingga muncul kesalahpahaman. Sebagai bentuk penghormatan terhadap aspirasi warga, pihaknya memutuskan menunda sementara pengeboran.
“Pengeboran kita berhentikam sementara. Kita komunikasi, kita evaluasi, introspeksi,” katanya.
Ditanya Soal aturan pengeboran dari sumber air dalam radius tertentu, Slamet mengaku belum menerima penjelasan resmi dari pemerintah daerah. Namun ia memastikan pihaknya akan mengevaluasi aspek teknis dan sosial sebelum melanjutkan proyek.
“Kami tetap berkomitmen menyiapkan cadangan air, tapi langkah kami harus sejalan dengan warga. Kalau belum kondusif, kami tunggu sampai ada titik temu,” tegasnya. (fah)