kabartuban.com – Selama pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 ini krisis ekonomi memukul perekonomian masyarakat. Terkait hal itu, pemerintah terus berupaya agar masyarakat terdampak dapat mendapatkan bantuan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, karena bukan hanya acamanan kesehatan dan juga keselamatan yang dikhawatirkan tapi juga acaman sosial dan ekonomi.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan oleh pemerintah senilai Rp600.000 perbulan mulai Bulan April hingga Juni tersebut diharapkan tepat sasaran pada yang membutuhkan. Sasaran BLT tersebut diperuntukkan untuk keluarga yang masuk dalam DTKS tetapi tidak menerima bantuan sosial reguler (DTKS Non Bantuan Sosial Nasional) baik Program Keluarga Harapan (PKH), dan Program Sembako. Kemudian BLT akan menyasar 7.461.586 keluarga dari total DTKS Non Bantuan Sosial Nasional sebesar 9.085.939 keluarga.
PLT Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Tuban, Joko Sarwono mengungkapkan, bahwa mengenai sasaran memang untuk keluarga yang tidak mampu dan juga para pekerja yang di rumahkan karena dengan adanya Covid-19.
“Fokus dari kemensos ini menambah nilai dari jumlah keluarga manfaat yang ada di Tuban. Yang mana data dari BPNT 105.970 kemudian ditambah dengan data KPM (Keluarga Penerima Manfaat) sekitar 11.000 jadi total 116.000 di Kabupaten Tuban,” jelasnya.
Joko menambahkan terkait bantuan sosial kepada masyarakat selama pandemi tersebut hanya dibagikan setiap satu bulan sekali, bantuan sosial tunai dalam data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non-Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (non-DTKS) Dinas Sosial Tuban mengusulkan ke Kementrian Sosial Pusat.
“Dan Alhamdulilah mulai tadi sudah ada pencairan untuk Kecamatan Tuban dan Insya Allah untuk besok sampai dengan minggu ini akan kami tuntaskan untuk 20 kecamatan,” terangnya. (wid/dil)