kabartuban.com — Intensitas hujan tinggi, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumurgung 1 yang terletak di Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban terendam banjir. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar terpaksa harus diliburkan pada Senin (16/12/2024).
Dari pantauan media kabartuban.com, banjir tersebut tak hanya menggenangi sekolah tersebut, tetapi juga sempat menggenangi rumah warga yang berada di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban.
Berdasarkan keterangan dari Kepala SDN 1 Sumurgung, Muhamad Ghozi mengungkapkan, banjir tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi sekitar pukul 14:30 WIB, kemudian air tersebut naik ke sekolah sekitar pukul 23:00 WIB.
“Padahal belakang dan depan sekolah sudah diberi pagar, tetapi debit air yang tinggi sehingga lewat depan, di atasnya pagar,” paparnya
Dikatakan oleh Ghozi, banjir yang menggenangi sekolah ini sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Namun, banjir kali ini merupakan banjir yang terparah dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
“Padahal di tahun dulu tidak sampai masuk kelas, akan tetapi kali ini hingga masuk kelas, dan anak-anak juga kami liburkan. Alhamdulillah tadi pagi airnya sudah surut dan kini kita dibantu para siswa dan orang tua dalam membersihkan lumpur bekas banjir,” ucapnya dengan syukur.
Banjir tersebut diketahui merupakan banjir kiriman dari Desa Jadi dan Kecamatan Montong. Ghozi menambahkan, pihaknya telah diberi solusi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban agar segera mengajukan drainase yang masuk ke dalam sungai.
“Jadi mungkin ini solusi yang bisa kita laksanakan, dan kami akan segera mengajukan proposal dan ditinggikan pagarnya,” lanjut Kepala SDN 1 Sumurgung itu.
Di tempat yang sama, Camat Tuban, Dani Ramdani menambahkan, Desa Sumurgung merupakan Desa yang rawan banjir akibat limpahan air dari Desa Jadi dan Kecamatan Montong.
“Banjir tersebut hanya lewat, akan tetapi banjir tersebut meninggalkan lumpur. Alhamdulillah setelah kami melaporkan, kami mendapatkan respon yang cepat dari BPBD dan Damkar,” ungkap Dani.
Dalam menangani banjir tersebut, pihaknya telah melakukan beberapa upaya, yaitu dengan cara melakukan pelebaran saluran air. Namun, karena debit air yang terlalu tinggi, saluran tersebut tidak lagi dapat menampung air.
Selanjutnya, untuk membantu penanganan pasca banjir, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Kabupaten Tuban, Sutaji mengungkapkan, pihaknya telah menerjunkan tiga armada dan mengerahkan 12 personil dengan dibantu oleh anggota TNI, guru dan siswa serta wali murid untuk melakukan proses pembersihan lumpur. (fah/za)