kabartuban.com – Sempat dikabarkan menghilang selama 4 hari saat jam istirahat sekolah, Muhammad Arifin, siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tanggulangin II Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terdapat luka di kepala dan tangannya terputus.
Informasi yang berhasil di himpun kabartuban.com, korban ditemukan dalam keadaan tewas dan mengeluarka bau busuk di dalam rumah milik Saridi (60). Diduga kematian korban tersebut dibunuh oleh anak Saridi, yakni Wusito (33) yang mengalami gangguan jiwa.
Saridi orang pertama kali yang mengetahui jenazah korban, mengatakan, sekitar pukul 16.00 WIB ia pulang dari ladang, sesampainya di rumah mencium bau busuk di rumahnya sendiri yang dihuni bersama anaknya tersebut.
“Saya mencium bau busuk, setelah itu saya telusuri dan ternyata bau busuk itu muncul dari bawah tempat tidur,” jelas Saridi kepada kabartuban.com, Kamis (19/10/2017).
Awalnya Saridi mengira bau tersebut dari hewan yang sudah mati, namun setelah ditelusuri, ternyata muncul dari jasad anak kecil yang berada di bawah tempat tidur, dan masih menggunakan seragam berwarna putih merah.
“Setelah tahu itu, saya langsung lapor mudin, untuk diteruskan ke Kepala Desa,” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Tuban, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sutrisno HR mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari pihak keluarga yang hilang. Pada hari itu juga anggota bersama perangkat desa setempat mencari korban. Ternyata sampai hari ke empat korban ditemukan sudah meninggal.
“Sudah Empat hari hilang , dan ditemukan dalam kondisi tewas,” kata Kapolres Tuban.
Menurut Perwira kelahiran Makassar ini, pelaku diduga sudah mengalami gangguan jiwa sejak 2011, dan korban kemungkinan dianiaya bagian kepala dan di potong tangannya.
“luka-luka yang dialami korban di bagian kepala, dan tangan sudah terputus,” lanjutnya.
Baca Juga : Pelaku Pembunuhan Anak SD Berhasil Diamankan Petugas
Tersangka saat ini di amankan anggota di Mapolres Tuban, dan akan dilakukan tes kejiwaan untuk diketahui motif pembunuhannya. (dur)