Jelang Konferwil, AMSI Jatim Disambut Hangat Kapolda Jatim

3

kabartuban.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Timur berkunjung ke Mapolda Jatim dan diterima langsung oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran di Gedung Patuh Mapolda Jawa Timur, Senin (19/10/2020) siang.

Di hadapan jajaran pengurus AMSI Jatim, Irjen Fadil Imran meminta kepada AMSI untuk terus mengeluarkan produk berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik dan turut serta bersama Polda Jatim untuk melawan berita hoaks.

“Saya terima kasih teman-teman dari AMSI, mudah-mudahan bisa mengawal suplai berita kepada masyarakat dalam koridor jurnalistik yang tetap menjaga objektifitas. Saya senang sekali bisa audiensi dan bersilaturahmi,” terang Irjen Fadil di Mapolda Jatim.

Pengurus AMSI Jatim, selain bersilaturahim juga mengundang Kapolda untuk hadir pada Konferensi Wilayah 2 AMSI Jatim, Sabtu (24/10/2020) mendatang. AMSI Jawa Timur pada Konferwil di Hotel Ciptaningati, Kota Batu, akan memilih pengurus AMSI Jatim periode 2020-2023. yang akan dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, Ketua AMSI Jatim, Arief Rahman mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dan bersinergi dengan Polda Jatim perihal pemberitaan yang bersifat edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19.

“Kita siap melakukan kolaborasi, sinergi positif dengan Polda Jatim dan seluruh instansi untuk bersama menghadapi persoalan yang sangat berat pandemi Covid-19. Butuh sinergi dengan berbagai pihak, terutama media sebagai salah satu sumber informasi dan referensi yang akurat dan terpercaya,” terang Arief.

Menurut Arief, Irjen Fadil memahami betul latarbelakang berdirinya AMSI, yang salah satu misinya adalah memerangi berita hoax.

“Alhamdulillah Jenderal Fadil Imran cukup mengenal AMSI, waktu deklarasi pertama AMSI di Dewan Pers beliau hadir. Sehingga, beliau paham AMSI ini dibutuhkan supaya media bisa profesional, kredibel, melakukan kerja jurnalistik secara profesional. Beliau juga punya background di cyber crime dan memahami pola-pola yang dilakukan masyarakat melalui jaringan internet,” jelasnya. (rls/im)

 

/