Kecelakaan Kerja di PLTU Tanjung Awar-Awar, Pengawas Ketenagakerjaan: Lantai Keropos, APD Tak Cukup Lindungi

kabartuban.com – Kecelakaan kerja yang menimpa Suntari, pekerja di area PLTU Tanjung Awar-Awar, Kecamatan Jenu, Tuban, Jumat (19/9/2025) pagi, mendapat perhatian dari Pengawas ketenagakerjaan.

“Kalau laporan, memang sudah masuk ke saya. Tapi saya belum bisa bicara banyak karena belum cek ke lapangan. Yang penting bagi saya pertama, korban segera ditangani dan hak-haknya dipenuhi,” ujar Erni Kartikasari, Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur Subkorwil Tuban,

Ia menjelaskan, berdasarkan laporan awal dari pihak perusahaan, korban sebenarnya sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Namun, perlindungan di area ketinggian tempat korban bekerja belum sepenuhnya memadai.

“Kalau di ketinggian itu, seharusnya tidak cukup hanya pakai APD seperti helm atau sepatu safety. Paling tidak harus ada body harness atau safety belt, disesuaikan dengan potensi bahaya. Karena di ketinggian, risiko terbesar adalah jatuh,” jelasnya.

Dari keterangan yang diterima, kecelakaan terjadi ketika pekerjaan sudah selesai. Korban hendak mengambil alat kompresor dari atas untuk dibawa turun.

“Waktu menginjak lantai, ternyata lantainya keropos, korban terprosok dan jatuh,” ujarnya.

Menurut Erni, perusahaan berkewajiban melaporkan kecelakaan kerja paling lambat 2×24 jam. Kewajiban tersebut sudah dilaksanakan, sekaligus memastikan seluruh hak korban terpenuhi.

“Kalau sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan, nanti ada jaminan kecelakaan kerja yang bisa diurus. Santunan kemanusiaan dan biaya pemakaman juga menjadi tanggung jawab perusahaan,” tegasnya.

Meski begitu, ia tidak serta-merta menyebut kejadian ini murni kelalaian perusahaan. Namun, ia menegaskan insiden tersebut tetap merupakan pelanggaran karena ada aspek pengamanan yang belum dilakukan.

“Kalau kelalaian, saya tidak bisa langsung bilang begitu. Di kami, penyebab kecelakaan ada dua, yakni unsafe action dan unsafe condition. Nah, kondisi di ketinggian itu memang berbahaya sehingga perusahaan wajib memberi perlindungan lebih,” jelasnya.

Erni menambahkan, tindakan berbahaya atau unsafe action juga bisa menjadi faktor.

“Seharusnya, tenaga kerja mengetahui kalau berada di ketinggian itu tidak cukup hanya memakai APD, seperti safety helmet atau safety suit. Paling tidak harus menggunakan safety belt atau body harness,” ungkapnya.

Ia menambahkan, aspek K3 di PLTU Tanjung Awar-Awar sebenarnya sudah cukup ketat. Seluruh pekerja diwajibkan memenuhi persyaratan sebelum masuk ke lokasi kerja.

“Kalau 100 persen, mungkin 98 persen sudah terpenuhi. Dua persennya memang di luar perkiraan. Menurut perusahaan, mereka sama sekali tidak menyangka bakal terjadi, karena beberapa kali orang lewat di situ baik-baik saja. Tapi tidak bisa begitu. Kalau di ketinggian, potensi bahaya paling mungkin adalah jatuh. Itu yang seharusnya dipikirkan bagaimana upaya perlindungannya. Ternyata ada lantai yang keropos,” paparnya.

Meski demikian, ia menilai ke depan perusahaan harus lebih cermat memperhitungkan setiap potensi bahaya agar kejadian serupa tidak terulang.

“Harus dipikirkan upaya perlindungan di area ketinggian supaya kalau terjadi kecelakaan tidak sampai fatal. Misalnya dengan rekayasa engineering, memasang jaring pengaman, atau pengendalian administratif lainnya,” ujarnya.

Ia memastikan akan turun ke lokasi pada Rabu mendatang setelah menyelesaikan agenda pemeriksaan lain.

“Vendor yang pekerjanya mengalami kecelakaan ini adalah PT Jatimulya Wijaya. Nanti kami pastikan bagaimana penerapan K3 di lokasi, termasuk akses kerja dan pengamanannya, Dari hasil itu nanti akan keluar rekomendasi agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya.

Sementara itu pihak perusahaan saat di konfirmasi awak media ini belum memberikan keterangan resmi atas kejadian tersebut. (fah)

Populer Minggu Ini

PLTU Tanjung Awar-Awar Serap Limbah Jagung Tuban untuk Biomassa Co-Firing, Petani Dapat Penghasilan Tambahan

kabartuban.com - Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan komitmen...

PLTU Tanjung Awar-Awar Ubah Limbah Jagung Jadi Biomassa, Dorong Transisi Energi dan Sejahterakan Petani

kabartuban.com - PLTU Tanjung Awar-Awar memperkenalkan inovasi pengolahan limbah...

PLTU Tuban Salurkan Bantuan CSR Mesin “Hammer Hill” di Ring Satu

kabartuban.com - Dalam rangka mengembangkan sektor pertanian dan peternakan...

Janji Bertemu di Pantai Tuban, Remaja Ditangkap Polisi Usai Setubuhi Siswi SMA

kabartuban.com - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim...

Kurang Konsentrasi, Wanita Muda Tewas Tabrak Truk Parkir di Jalur Pantura Tuban

kabartuban.com – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Soekarno–Hatta, Desa...
spot_img

Artikel Terkait