Keutamaan Melaksanakan Puasa Tarwiyah Dan Arofah

kabartuban.com – Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah dua puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Jika perayaan Idul Adha tahun ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2024, maka pelaksanaan sunnah puasa Tarwiyah dan Arofah akan jatuh pada Sabtu-Minggu tanggal 15-16 Juni 2024. Kedua puasa ini merupakan bagian dari rangkaian ibadah yang disunnahkan pada bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan. Melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki banyak keutamaan dan pahala besar bagi yang menjalankannya dengan penuh keikhlasan.

Salah satu keutamaan puasa Tarwiyah adalah mendapatkan ampunan dari dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib RA:

“صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً”

Puasa pada hari Tarwiyah menghapus dosa satu tahun yang lalu.” (HR. Abu Dawud).

Puasa Arafah juga memiliki keutamaan yang tidak kalah besar. Rasulullah SAW bersabda:

“صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ”

Puasa pada hari Arafah, saya berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.” (HR. Muslim).

Niat puasa Tarwiyah dan Arafah dilakukan di malam hari sebelum terbit fajar, atau di pagi hari sebelum waktu Dzuhur. Berikut adalah lafaz niat puasa Tarwiyah:

“نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى”

yang artinya: “Saya berniat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan untuk puasa Arafah:

“نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى”

yang artinya: “Saya berniat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Asbabul wurud dari puasa Tarwiyah ini berkaitan dengan sejarah pelaksanaan ibadah haji oleh umat Islam. Tarwiyah sendiri berasal dari kata “rawwa” yang berarti menyirami atau mengisi air. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah haji dahulu mengisi air untuk persiapan perjalanan menuju Arafah keesokan harinya. Dalam konteks spiritual, puasa Tarwiyah juga dimaknai sebagai persiapan diri secara spiritual dan fisik untuk menyambut hari Arafah yang penuh keutamaan.

Puasa Arafah dilakukan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, saat para jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Wukuf di Arafah merupakan puncak ibadah haji, dan puasa Arafah bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji menjadi bentuk solidaritas spiritual dengan jamaah haji, serta sarana untuk meraih ampunan dan keberkahan.

Melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk perbuatan yang bisa mengurangi pahala puasa. Selain itu, dianjurkan memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa, agar puasa yang dilaksanakan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT. (zam/zum)

Populer Minggu Ini

Warga Gedongombo Ditemukan Meninggal Membusuk di Rumahnya, Diduga Akibat Sakit Lambung

kabartuban.com - Seorang pria bernama Shofiyyul Fu'ad (46) ditemukan...

Program PTSL di Tuban Terpangkas Drastis Akibat Efisiensi Anggaran

kabartuban.com - Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun...

Warga Asal Parengan Menjadi Buron Setelah Tega Cabuli Anak Kandung Sendiri

kabartuban.com- Rumah, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan paling aman...

Kurang Hati-hati Saat Berbelok, Seorang Buruh Harian Lepas Tewas Kecelakaan di Semanding

kabartuban.com – Seorang buruh harian lepas bernama Wiji (65),...

Polemik Perizinan Kapal di Tuban, KSOP Klaim Dua Hari Selesai Jika Berkas Lengkap

kabartuban.com – Mengarungi lautan bukan hanya soal menghadapi ombak,...
spot_img

Artikel Terkait