kabartuban.com — sebagai langkah mengantisipasi mobilitas dan pergerakan orang menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang diprediksi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meningkat, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menyiapkan 18.000 personel untuk bertugas pada Operasi Lilin Semeru 2024.
Dirlantas Polda Jatim, Kombespol Komarudin menyampaikan hal tersebut di Surabaya, dikutip dari Antaranews, Jum’at (20/12/2024).
“Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada peningkatan 2,85 persen, dari 107 juta pergerakan tahun lalu berpotensi menjadi 110 juta pergerakan secara nasional. Ini yang kita antisipasi dengan tahapan-tahapan preemtif, preventif telah dilakukan,” paparnya.
Sementara pergerakan antar provinsi diprediksi akan mencapai angka 19,84 persen atau 55,86 juta dan pergerakan dalam provinsi akan mencapai 19,46 persen atau 54,81 juta.
“Jatim menjadi daerah asal tertinggi dan daerah tujuan tertinggi dalam pergerakan orang saat Natal 2024 dan tahun baru 2025,” ungkapnya.
Untuk itu, sebanyak 18.503 personel akan disiagakan pada Operasi Lilin Semeru 2024. Jumlah tersebut terdiri dari Polda Jatim sebanyak 450 personel, Polres jajaran sebanyak 10.236 personel dan instansi terkait sebanyak 7.317 personel. Kemudian, 150 personel akan disiagakan di Pos PAM dan 44 personel lain di Pos YAN.
“Mudah-mudahan keberadaan Pos PAM diisi oleh gabungan seluruh personil dari instansi terkait, TNI-Polri dan Dinas terkait lainnya ini akan mampu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat perayaan Nataru ini,” harapnya.
Komarudin juga mengungkapkan jika pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang melibatkan sarana umum.
“Kita telah melakukan ramp check, kemudian juga himbauan-himbauan kepada para pengusaha angkutan bus dan truk. Hari ini sudah dilakukan pembatasan kendaraan sumbu 3 ke atas, oleh karenanya personil juga nanti akan memantau secara langsung untuk mengantisipasi lonjakan yang diprediksi akan terjadi besok,” lanjutnya.
Selain itu, beberapa titik rawan kemacetan, titik rawan kecelakaan dan titik rawan bencana juga diperhatikan dan dipetakan untuk melakukan sejumlah penanganan dengan melibatkan juga personil dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Tim SAR Nasional (Basarnas) dan lain sebagainya, termasuk dalam urusan sarana prasarana. (za)