MUI Nilai Pemberian Bansos Pelaku Judi Online Yang Jatuh Miskin Tindakan Kurang Tepat

kabartuban.com – Banyaknya masyarakat pelaku judi online yang jatuh miskin menimbulkan wacana pemberian bantuan sosial (Bansos) pada mereka, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi bahwasanya hal ini tidak perlu direalisasikan, Minggu (16/06/2024).

Sebelumnya Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menyatakan bahwa pelaku judi online yang terkuras hartanya memiliki potensi masuk ke dalam kategori warga miskin baru dan ini merupakan tanggung jawab Menko PMK.

Selain sudah menyarankan Kementerian Sosial (Kemensos) agar dilakukan pembinaan terhadap korban dari judi online yang mengalami gangguan psikososial, ia juga mengatakan jika pemerintah membuka peluang penerimaan bansos oleh mereka dan dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kita sudah banyak memberikan advokasi mereka yang korban judi online ini, misalnya kemudian kita masukkan di dalam DTKS sebagai penerima bansos,” ucap Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan dilansir dari Antaranews, Kamis (13/06/2024).

Di sisi lain, menurut Ketua Bidang Fatwa MUI, Prof. Asrorun Niam Sholeh, berjudi adalah pilihan yang diambil oleh pribadi masing-masing dan dengan sadar mempertaruhkan uangnya meski hal itu bertentangan dengan norma agama, ini tidak lantas menjadikan pelaku judi online sebagai korban sehingga tidak perlu diberikan program berupa bansos.

“Tidak ada istilah korban dari judi online atau kemiskinan struktural akibat dampak judi online, karena berjudi adalah pilihan hidup pelakunya,” ucapnya di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Sabtu (15/06/2024).

Wacana pemberian bansos kepada pejudi online yang jatuh miskin menurut Niam bukan merupakan keputusan yang tepat karena masih ada banyak penerima bansos yang dianggap lebih layak.

“Masak iya kemudian kita memprioritasan mereka? Tentu ini logika yang perlu didiskusikan. Kalau tahu uangnya terbatas untuk kepentingan bansos, prioritaskan justru orang yang mau berusaha, orang yang gigih di dalam mempertahankan hidupnya, tetapi karena persoalan struktural dia tidak cukup rezeki,” tambahnya. (za/zum)

Populer Minggu Ini

Tegas dan Humanis, Satlantas Tuban Tilang 224 Kendaraan Konvoi PSHT

kabartuban.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban menindak...

Komplotan Copet Beraksi di Haul Sunan Bonang, Polisi Amankan Satu Pelaku

abartuban.com - Momen khidmat peringatan Haul Sunan Bonang di...

Temuan Granat Nanas Gegerkan Wisata Pelang, Diduga Peninggalan Zaman Penjajahan

kabartuban.com – Sebuah granat jenis nanas ditemukan di kawasan...

Komisi III DPRD Tuban Dorong Optimalisasi PAD dari Laut, Tambang, dan Pajak Daerah

kabartuban.com – Komisi III DPRD Kabupaten Tuban menyoroti sejumlah...

Bukan Ulah Aphelion, Dingin Tuban Ternyata Salam dari Musim Kemarau

kabartuban.com – Suhu dingin yang melanda wilayah Jawa timur...
spot_img

Artikel Terkait