kabartuban.com – Rencana aksi unjuk rasa sopir angkutan logistik PT Semen Indonesia Logistik (Silog) yang dijadwalkan berlangsung pada 18–25 September 2025 dipastikan batal. Para pekerja memilih menempuh jalur mediasi dan berhasil mencapai kesepakatan dengan perusahaan.
Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI) – SPSI sebelumnya mengajukan tiga tuntutan utama. Pertama, penolakan terhadap pergeseran armada yang dinilai sepihak. Kedua, pengembalian atau mempertahankan delivery order (DO) semen kepada sopir. Ketiga, revisi uang jalan yang dianggap tidak sesuai kebutuhan operasional.
Koordinator lapangan sekaligus Ketua DPC FSPTI–SPSI Kabupaten Gresik, Nasrul Koroy, mengonfirmasi bahwa audiensi berjalan kondusif. “Alhamdulillah pertemuan kemarin sore selesai dengan kesepakatan yang bisa diterima bersama,” ujarnya.
Pihak perusahaan melalui Corporate Communication PT Silog, Diah, juga menegaskan bahwa perundingan berlangsung terbuka dan menghasilkan titik temu.
“Pekerja dan manajemen sudah sepakat, jadi tidak ada lagi persoalan,” ucapnya.
Ia menambahkan, PT Silog menyatakan aspirasi pekerja akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan. Dengan tercapainya kesepakatan ini, rencana aksi unjuk rasa resmi dibatalkan dan situasi di Tuban tetap kondusif. (fah)