Saldo Bank Sampah Binaan Pertamina EP Capai 62 Juta

banksampahkabartuban.com – Program Bank Sampah Pertamina EP Asset 4 Field Cepu di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban telah membuahkan hasil. Program bank sampah yang mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2014 silam tersebut telah menciptakan lingkungan bersih dari sampah dan pemulung, bahkan program itu memiliki bonus saldo hingga Rp. 62.157.000.

“Programnya memang bulan Juni, namun anggota yang awalnya hanya 20 terus berkembang hingga 80 orang pada bulan November. Saldo sudah mencapai  Rp.62 juta,” ujar koordinator Bank Sampah Delima Banyuurip, Supriyati.

Bu Pri, sapaan akrabnya menerangkan, awal mula ada program Bank Sampah dimulai saat Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menggandeng mitra kerja, Yayasan Sekar Mandiri mengajak anggota Kelompok Wanita Tani (KWT), ke Desa Sukorejo, Kecamatan Senori untuk melihat tentang pengelolaan sampah dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami.

Setelah survei itu, mereka bertekad untuk membuat bank sampah di Desa Banyuurip. Dengan kesepakatan bersama, akhirnya dipilih tempat di sudut depan rumah Supriyati yang ada di Rt 01, RW 03.

Untuk harga per kilogramnya sampah pada waktu itu, kardus dihargai Rp1.000, plastik keras Rp1.500, kaleng Rp1.300, besi Rp2.500, beling Rp 400, botol minuman energi Rp100 dan botol kecap Rp400.

Setiap sampah yang dibawa oleh ibu-ibu, hasilnya dicatat dalam buku tabungan. Nantinya, hasil tabungan baru bisa diambil waktu menjelang lebaran. Ternyata dalam waktu hampir satu tahun, ditambah dengan tabungan dari peserta yang mulai aktif sekitar bulan November kemarin, pada bulan Juli 2015 mencapai saldo Rp. 62.157.000.

“Menjelang lebaran kemarin dibagikan ke 80 anggota. Tabungan dan bank sampah anggota ada yang dapat mulai dari Rp 180.000 bahkan ada yang sudah Rp 10 juta, padahal belum ada satu tahun,” katanya.
Selain dibagikan, dari pihak Pertamina juga memberikan hadiah kepada 3 anggota yang tabungannya paling banyak. “Walaupun sederhana, seperti perlengkapan untuk lebaran, namun sangat bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kami,” papar ibu dari tiga anak itu.

Jika tahun lalu ada 80 anggota, dengan melihat hasil yang fantasis dari program bank sampah, banyak warga yang bergabung menjadi anggota. Saat ini, anggota bank sampah Delima mencapai 100 an.

Jumlah sampah yang dikumpulkan pun juga lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Jika sebelumnya rata-rata ada 70 kg sampah yang terkumpul setiap minggunya. Dalam satu bulan ini, ada 4 kwintal sampah dalam  waktu 2 minggu.

Keberhasilan itu membuat bangga Cepu Field Manager Wresniwiro. Ia berharap  kedepan Kelompok Bank sampah dapat mandiri dan menjadi contoh dan pendorong kelompok seperti ini di Desa binaan lainnya.
“Saya yakin program bank sampah ini akan menginspirasi masyarakat lainnya karena punya manfaat nyata baik pada lingkungan maupun pendapatan masyarakat,” kata Wiro. (release/im)

Populer Minggu Ini

Meski IPM Tuban Naik, Rata-rata Lama Sekolah Belum Capai SMP

kabartuban.com - Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tuban...

Satlantas Catat Citi Mall Tuban menjadi Titik kemacetan selama Libur Nataru

kabartuban.com - Arus lalu lintas di Kabupaten Tuban diprediksi...

Aksi Kayu Jati Ilegal Terbongkar, Polhut Tuban Amankan Satu Pelaku di Kawasan Hutan Grabagan

kabartuban.com - Petugas Perum Perhutani KPH Tuban berhasil mengungkap...

Waspada, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Selama Nataru di Tuban

kabartuban.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tinggal...

Warga Bejagung Datangi DPRD Tuban, Rambu Larangan Bus di Jalan Hayam Wuruk Segera Dicabut

kabartuban.com - Puluhan warga dan pedagang Desa Bejagung, Kecamatan...

Artikel Terkait