kabartuban.com – Kasus penderita penyakit human immunodeficiency virus (HIV) di Kabupaten Tuban pada awal tahun 2025 ini memperihatinkan, pasalnya baru pergantian tahun, Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 53 penderita, dengan rata-rata penderita masih berusia produktif.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban Esti Surahmi mengatakan bahwa sebagian besar penderita virus HIV adalah pria yang masih berusia produktif.
“Rata-rata umurnya masih produktif mas, 25-45 dan lebih banyak laki-laki,” ungkapnya.
Wanita lulusan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut menyebutkan bahwa pergaulan bebas menjadi faktor utama penyebab virus tersebut lebih cepat menyebar, seperti melakukan hubungan seksual serta penggunaan jarum suntik bersamaan. Virus ini hanya dapat menular melalui 3 cairan yaitu darah, asi, dan cairan alat kelamin.
“Penyakit ini tidak dapat disembuhkan mas, penderita harus mengonsumsi obat setiap hari untuk mempertahankan hidupnya, obat tersebut hanya berfungsi agar virus tidak tumbuh berkembang,” jelas Esti.
Esti juga mengatakan bahwa, sebagian besar masyarakat belum mengetahui penularan virus tersebut, meskipun sudah berulang kali disampaikan bahwa virus tersebut dapat menular hanya melalui 3 cairan, namun masayarakat enggan untuk berdekatan dengan penderita.
“Jadi, kita itu nggak akan tertular jika hanya sebatas berjabat tangan, virus tersebut dapat menular hanya melalui 3 cairan yang tadi,” kata Esti.
Lebih lanjut, puskesmas di kabupaten Tuban telah memberikan tes HIV secara gratis, dengan harapan virus tersebut dapat terdeteksi, sehingga virus ini segera mendapatkan penanganan, dan ketika terdeteksi langsung akan diberikan Antiretroviral ARV.
“Dengan ini akan mengurangi pertumbuhan virus tersebut, jadi untuk harapan hidupnya bisa lebih panjang,” lanjut Esti.
Esti berharap, untuk penderita virus HIV di Tuban agar terus melakukan pengobatan serta melakukan pemeriksaan viral load yaitu tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah, karena banyak penderita sudah berhenti berobat lantaran merasa dirinya sudah sehat.
“Padahal ketika mereka dites sebanyak tiga kali hasilnya positif,” pungkasnya.