Tradisi Lebaran Tuban, Kebersamaan Budaya dan Agama Dalam Harmoni

kabartuban.com – Setiap daerah di Indonesia punya cara unik merayakan Lebaran, termasuk di Kabupaten Tuban yang telah berusia lebih dari 7 abad. Secara administratif sejak didirikan pada 12 November 1923, Tuban kini telah berusia 731 tahun. Sebagai kota dengan sejarah panjang yang dipengaruhi budaya Islam, Hindu, dan Jawa, perayaan Idul Fitri di Tuban sarat akan tradisi yang memperkuat nilai kebersamaan dan warisan leluhur. Lebaran di Tuban bukan sekadar momen silaturahmi dan berbagi maaf, tetapi juga saat untuk melestarikan adat yang sudah hidup sejak zaman nenek moyang kita.

Perjalanan Lebaran di Tuban dimulai sejak sebelum Ramadan dengan tradisi Megengan. Ini adalah tradisi selamatan yang dilakukan untuk menyambut bulan suci. Warga berkumpul, berdoa bersama, dan menikmati hidangan seperti apem, simbol permohonan ampunan. Jika di kota besar banyak orang sibuk dengan persiapan konsumtif menjelang puasa, di Tuban justru momen ini menjadi pengingat bahwa Ramadan adalah kesempatan spiritual yang harus disambut dengan hati bersih.

Menjelang Lebaran, ada tradisi Selamatan Maleman, yang biasanya dilakukan di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan. Hal ini bukan sekadar ritual, tapi ajang berkumpulnya keluarga besar untuk membaca doa, berbagi cerita, dan tentu saja menikmati berkat—nasi beserta lauk yang dibagikan kepada para tamu. Bagi masyarakat Tuban, Selamatan Maleman menjadi bukti bahwa Islam dan budaya Jawa bisa berpadu harmonis dalam tradisi yang mengedepankan kebersamaan.

Jika kebanyakan orang menganggap Lebaran hanya berlangsung sehari, di Tuban perayaan terus berlanjut dengan Lebaran KetupatRiyoyo Kupat, yang biasanya digelar seminggu setelah Idul Fitri. Tradisi ini sebenarnya berakar dari ajaran Sunan Kalijaga yang mengajarkan umat Islam untuk berpuasa enam hari setelah Idul Fitri. Sebagai ungkapan rasa syukur, masyarakat memasak dan membagikan ketupat yang disantap bersama keluarga dan tetangga.

Lebaran Ketupat dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat Tuban memahami esensi Lebaran secara lebih dalam bukan hanya gebyar salaman dan baju baru saja, atau suguhan lezat, tapi juga tentang memperpanjang kebersamaan dan kebahagiaan dengan orang-orang sekitar.

Di Tuban, ada satu tradisi yang cukup unik, yaitu Reuni Bani-Banian, yaitu pertemuan keluarga besar yang melibatkan ratusan, bahkan ribuan keturunan dari satu leluhur. Acara ini biasanya diisi dengan doa bersama, pembacaan silsilah keluarga, dan tentu saja sesi temu kangen yang hangat. Saya melihat ini sebagai contoh bagaimana masyarakat Tuban menjaga akar dan sejarah keluarga, sesuatu yang mulai langka di era digital ini, dimana interaksi sering kali terbatas pada layar ponsel.

Selain itu, ada hal yang menarik di wilayah pesisir Tuban, ada tradisi Dus-Dusan, yaitu mandi bersama di laut setelah Lebaran. Banyak yang percaya mandi laut ini bisa menyucikan diri setelah Ramadan, baik secara spiritual maupun fisik. Tradisi ini juga menjadi ajang rekreasi keluarga, di mana anak-anak bisa bermain air sementara para orang tua menikmati suasana pantai. Dapat kita lihat, Dus-Dusan menunjukkan betapa eratnya hubungan masyarakat Tuban dengan alam sekitarnya, sesuatu yang semakin jarang kita lihat di kota-kota besar.

Lebaran di Tuban lebih dari sekadar perayaan; ini adalah bukti bahwa budaya dan agama bisa berpadu dalam harmoni. Dalam setiap tradisi, ada pesan kebersamaan, penghormatan pada leluhur, serta hubungan erat dengan alam dan sesama.

Di tengah arus modernisasi, mungkin beberapa dari tradisi ini perlahan mulai memudar. Tapi saya percaya, selama masih ada orang-orang yang memahami dan menjaga nilai-nilai ini, Lebaran di Tuban akan tetap menjadi perayaan yang tidak hanya meriah, tetapi juga bermakna. (bed/zum)

Populer Minggu Ini

Kepemimpinan Ikonik Bupati Lindra Belum Mampu Mensejahterakan Rakyat Tuban

kabartuban.com - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, dikenal sebagai...

Tunjangan Profesi Guru PAI di Tuban Cair Jelang Idulfitri

kabartuban.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kabar baik...

Satreskoba Polres Tuban Rutin Bagikan Takjil Selama Ramadan

kabartuban.com – Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadan,...

Residivis Spesialis Bobol Rumah di Tuban Dibekuk Polisi

kabartuban.com - Jajaran Jatanras Satreskrim Polres Tuban berhasil ungkap...

Rumah Kosong di Jatirogo Dilahap Si Jago Merah

kabartuban.com - Akibat korsleting listrik, satu rumah tak berpenghuni...
spot_img

Artikel Terkait