Anggota DPRD Tuban Sesalkan Sikap Pertamina EP

482

kabartuban.com – Terkait tawaran Pertamina EP kepada warga untuk pembebasan lahan di Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, H. Mukhson angkat bicara dan menyesalkan sikap Pengelola Asset IV Field Cepu, Pertamina EP dalam menawar lahan milik petani asal Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Tuban, yang bakal dijadikan jalan masuk ke lokasi Tapen (TPN) 2.

Menurutnya, penawaran harga tanah dari pihak Pengelola Asset IV Field Cepu, Pertamina EP tersebut dinilai tidak pro petani. Pasalnya, tawaran dari pihak Pertamina EP dengan harga 70 ribu rupiah per meter tersebut sangat jauh dengan harga tanah di daerah setempat yang sudah mencapai kisaran 250 ribu rupiah per meter.

“Pertamina EP kurang pro pada petani, karena menawar lahan dengan harga yang murah,” terang  Mukhson ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis, (10/9/2015) sore.

Mukhson menyampaikan bahwa harga yang ditawarkan oleh pertamina EP dinilai sangat merugikan petani. Sebab, harga tersebut tidak dapat digunakan untuk membeli lahan pengganti. Apalagi, dengan patokan harga tanah sebesar Rp 70 ribu permeter. Sehingga, disinyalir Pertamina EP telah memainkan harga dan membuat penjualan sudah tidak Fair.

“Padahal harga tanah disekitar Tapen 2, tepatnya disebelah timur Desa Wanglu Wetan sudah mencapai 250 ribu rupiah per meter. Kenapa harga yang jual lahan yanga akan digunakan akses masuk ke lokasi Tapen (TPN) 2 ini hanya 70 ribu rupiah per meter. Kejadian seperti ini kemungkinan besar ada yang mempermainkan,” lanjut Mukhson.

“Apalagi sebelumnya terdapat oknum perangkat yang memaksa pada warga, untuk tanda tangan agar mereka setuju menjual tanahnya. Ini ada permaianan apalagi ?,”ungkap Mukhson dengan nada kecewa.

Lebih lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, apabila Pengelola Asset IV Field Cepu, Pertamina EP beritikad ingin membebaskan lahan seluas 4,7 hektar tersebut, maka sebaiknya memikirkan sistem kekeluargaan, musyawarah mufakat dengan warga dan tidak bermain selonong sendiri.

“Minimal pembelian lahan di sekitar situ dengan harga Rp 400 ribu per meter sudah dinilai wajar, apalagi lahan ini bisa panen minimal sebanyak 3 kali. Sehingga pantas kalau tanah tersebut terjual dengan harga 400 ribu rupiah per meter,” imbuh anggota DPRD Tuban dari dapil IV (Senori, Singgahan, Bangilan, Parengan dan Kenduruan) ini

Sementara itu, Manajer Legal and Relations asset pertamina EP, Sigit Dwi Aryono ketika dikonfirmasi mengenai hal itu menanggapi dengan singkat. Sedangkan, terkait permintaan pemilik lahan akan dilakukan evaluasi terdahulu. “Kita evaluasi dulu permintaan pemilik lahan,” jawabnya singkat.

Baca juga : Pertamina EP Tawarkan Harga 70 Ribu, Warga Tolak Jual Tanah

Diberitakan sebelumnya, pada rabu (9/9)terdapat mediasi antara 32 pemilik lahan asal warga Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori dengan Pengelola Asset IV Field Cepu, Pertamina EP di balai desa setempat. Pada pertemuan tersebut berjalan selama kurang lebih 3 jam, namun tidak membuahkan kesepakatan dan berjalan alot. Sehingga, proyek pembuatan jalan yang akan digunakan untuk akses masuk ke lokasi Tapen (TPN) 2 sementara itu ini masih terhambat. (su/im)

/