Tenang, Rapid Test Positif Belum Tentu Corona

3
Foto ilustrasi/internet

kabartuban.com – Sejak adanya virus Covid-19 di Indonesia, jumlah orang yang positif di Indonesia kian hari kian bertambah banyak. Guna mencegah penularan virus Covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo akhirnya mengintruksikan untuk melakukan rapid test di beberapa wilayah yang memiliki jumlah kasus Covid-19 yang tinggi.

Dengan adanya rapid test, pemerintah dan petugas kesehatan dapat mengetahui siapa saja yang berpotensi dapat menyebarkan virus Covid-19 dan melakukan pencegahan agar virus ini tidak semakin bertambah banyak jumlahnya.

Lalu, apa itu Rapid Test?

Dilansir dalam laman Alo Dokter, Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu Anda ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

Cara penggunaan Rapid Test adalah dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari kemudian diteteskan pada alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.

Hasil positif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.

Oleh karena itu jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7–10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat.

Nah, bila hasil rapid test Anda positif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2.

Untuk diketahui, Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini. (dil)

Seumber Referens :

Halaman Alo Dokter 

/