kabartuban.com – Kehidupan perawan tua yang tinggal di Kelurahan Ronggomulyo Tuban ini sangat memperihatinkan. Bagaimana tidak, di usianya yang sudah senja, beliau harus hidup sebatang kara melewati sisa-sisa hidupnya tanpa perhatian dari keluarganya, Jum’at (17/6/2022).
Mbah Seneng namanya. Beliau merupakan seorang wanita tua yang usianya kurang lebih 100 tahun, hidup sebatang kara di rumah kecil yang bertempat di sebelah barat makam Mbah Ronggo, Tuban. Menurut penuturan warga sekitar, Mbah seneng adalah anak dari seorang berketurunan Cina yang menikah dengan orang Jawa, namun hingga saat ini keberadaan kerabatnya tidak diketahui.
“Kerabatnya masih hidup di Kerek atau Montong gitu saya lupa, kalau untuk desanya saya tidak tahu,” ucap Sutami, tetangga sebelah rumah Mbah Seneng.
Di temui reporter media ini, Masroi (57) seorang guru ngaji sekaligus tetangga Mbah Seneng mengaku setiap hari mengunjungi Mbah Seneng untuk memberikan makanan, hal itu dilakukan karena ia merasa iba dengan keadaan Mbah Seneng.
“Saya itu kasihan. Namanya juga sesama manusia, tetangganya itu tidak ada yang mau merawat,” jelasnya.
Sementara itu, Mbah Seneng menjelaskan bahwa kerap kali beliau mendapatkan bantuan berupa sembako dan uang dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tuban serta beberapa komunitas di Kabupaten Tuban.
“Saya kalau dikasih makan ya saya terima kalau tidak ya tidak papa, tapi kalau saya diberi uang saya tidak mau, pernah dikasi uang tapi malah dipinjam tetangga dan tidak dikembalikan,” jelas Mbah Seneng.
Menanggapi hal tersebut. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Penanganan Bencana dan Kepahlawanan, Ahzin Aznadi mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan bantuan sosial kepada Mbah Seneng.
“Setelah koordinasi dengan pihak di lapangan, Mbah Seneng sudah mendapatkan bansos,” tuturnya. (nat/dil)