85 Waronggono, Ikuti Ritual Siraman Di Bektiharjo 

685
Prosesi salah satu ritual para pegiatan seni di area pemandian Bektiharjo Kecamatan Semdning Tuban.

kabartuban.com – Ritual tahunan pelaku seni Langen tayub di Kabupaten  Tuban kembali digelar, Rabu (1/11/2017). Seperti tahun-tahun sebelumnya, para waranggono dan pelaku seni tradisional ini mengikuti setiap ritual yang digelar di kompleks Pemandian Bektiharjo Tuban.

“Untuk tahun ini, ada 85 orang waranggono yang mengikuti siraman dan 9 orang di wisuda yang digelar di pemandian Bektiharjo,” kata Sulistyadi , Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan olahraga Kabupaten Tuban usai acara ritual siraman.

Sulistyadi mengungkapkan kegiatan ini, akan di usahakan menjadi salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Tuban, dan akan di daftarkan ke Provinsi Jawa Timur, sebagai tujuan wisata baru. Namun,  masih belum bisa, karena tanggalnya belum konsisten, jadi agak kesulitan.

“Ke depan akan kita agendakan lebih tertib tanggalnya, supaya bisa di daftarkan ke Provinsi,” tambahnya.

Tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya, ritual dimulai dengan arak-arakan para waranggono dan pelaku seni Langen Tayub dengan membawa sejumlah sesajen yang telah disiapkan.

Mereka berjalan kaki beriringan dari luar kompleks pemandian yang berada di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban menuju ke dalam lokasi pemandian Bektiharjo.

Setelah sampi di dalam, satu persatu pelaku seni itu mengikuti ritual yang dipimpin salah satu sesepuh. Selanjutnya, mereka berjalan ke area sungai pemandian untuk bergantian dibasuh wajahnya dan meminum air dari dalam sumur yang berada di dalam area pemadian.

Turut hadir dalam acara ini adalah Wakil Bupati Tuban Ir. Noor Nahar Hussein, M.Si beserta para sesepuh seni Kabupaten Tuban. Wabup berharap, tradisi peninggalan leluhur di Tuban ini tetap terjaga dan terus dilestarikan oleh para pelaku seni yang ada.

“Harapan kami, seni dan budaya di Tuban tetap mengakar. Semua tradisi-tradisi peninggalan leluhur harus sama-sama kita jaga dan terus kita lestarikan bersama,” ujar Wabup Noor Nahar dalam sambutannya saat membuka acara tahunan ini.

Bagi para pelaku seni sendiri, ritual siraman dan wisuda ini merupakan salah satu hal penting bagi mereka. Beberapa diantaranya mengaku bahwa dengan mengikuti ritual tahunan ini bisa menambah mental dan keyakinan merada dalam bidang seni yang mereka jalani.

“Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari acara ini. Selain berharap berkah dengan terus nguri-nguri kabudayan, mental kita juga semakin kuat setiap kali mengikuti acara-acara seperti ini,” ujar Warsih, salah satu sinden dari Kecamatan Jatirogo. (Dur) 

/