kabartuban.com – Pesawat udara latih TNI AL jatuh di perairan Selat Madura pada Rabu (7/9/2022) tepatnya di wilayah antara Bangkalan, Madura dan Gresik Jawa Timur.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan mengatakan bahwa kecelakaan bermula Ketika pesawat yang dipiloti oleh Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co-pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub pada pukul 08.45 WIB.
Sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan lost contact di antara Bangkalan dan Gresik pada pukul 08.55 WIB.
Baca Juga: Sebanyak 203 Personel Polres Tuban Diturunkan Dalam Puncak Haul Ponpes Langitan ke-52
“Pesawat tersebut mengalami gangguan kemungkinan jatuh ke laut dan tenggelam,” ungkap Dwika.
Dwika menuturkan, pesawat tersebut terbang dalam rangka melaksanakan Latihan ADEX Siaga Armada II bersama dengan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di jajaran Komando Armada II.
Dalam latntihan tersebut, Pesawat Bonanza disimulasikan sebagai unit penyerang dengan skema antiserangan udara.
“Pesawat disimulasikan sebagai pesawat yang menyerang kelompok,” ujar Dwika.
Setelah menerima laporan pesawat Bonanza hilang kontak, TNI AL langsung mengerahkan sejumlah armada untuk melakukan misi pencarian.
Armada yang dikerahkan meliputi 7KRI, 1 Pesawat CN-235, 2 Helikopter, 2 Kapal Angkutan Laut (KAL), 2 Tim Kopaska, dan 2 Tim Penyelam.
Dari proses pencarian ini, peralatan sonar kapal TNI AL menangkap adanya wujud siluet bangkai pesawat yang masih terlihat wujudnya berada di kedalaman laut sekitar 10-15 meter.
“Masih terlihat bentuk wujud pesawatnya,” ujar Dwika.
Hingga kini, TNI AL belum bisa memastikan mengenai kondisi kedua penerbang. (nat/mel)