Bulan Maulid, ‘Uduk’ Masih Mentradisi

375

kabartuban.com – Sebagian besar kaum muslimin di Kabupaten Tuban sedang bergembira di minggu terakhir bulan desember ini. Pasalnya, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Robi’ul Awal jatuh pada tanggal 24 Desember kemarin,   dan peringatan kebahagiaan atas lahirnya Rasulullah digelar di sejumlah masjid dan mushola di Kabupaten Tuban.

Seorang tokoh agama di Kecamatan Merakurak mengatakan, Maulid itu harus diperingati dan dirayakan sebagai bentuk kebahagiaan kita atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Memperingati Maulid Nabi itu sama artinya kita sedang berbahagia dan bersyukur atas kelahiran Rasulullah,” kata Kyai Muhtadi saat ditemui di sebuah acara di kampungnya, Desa Sumberjo Merakurak, Sabtu (26/12/2015).

Menurutnya, di Bumi Wali ini juga sudah menjadi salah satu tradisi dan budaya masyarakat muslim untuk memperingati Naulid Nabi. Tidak ada yang salah, semuanya baik dan benar. Apa salahnya orang yang sedang berbahagia dengan kelahiran panutannya.

“Soal bentuk peringatan, iku seje deso mowo coro (beda desa, beda caranya). Kalau di sini banyak yang buat nasi uduk, mungkin kalau di arab sana buatnya nasi kebuli,” imbuh Mbah Muh.

Sementara itu, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tuban sangat mendukung kegiatan tersebut, sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga, teladan Sang Rosul dapat membuat kehidupan umat menjadi lebih baik.

“Alhamdulillah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi bagian dari tradisi, tentunya hal ini perlu untuk terus didorong dan dilestarikan karena sangat bermanfaat untuk umat,” kata Ashabul Yamin, Ketua LDNU Tuban. (riz/im)

/