Dinkes Klaim, Angka Stunting di Tuban 2019 Turun Signifikan

5
Sekretaris Dinkes Tuban, Endah Nurul Komariah

kabartuba.com – Angka stunting di Kabupaten Tuban, mengalami penurunan yang signifikan. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Endah Nurul Komariah mengatakan, ditahun 2019 turun 14 persen dari jumlah penduduk di Tuban.

“Alhamdulilah turun. Menjadi 14% dari sebelumnya 17%,” kata Endah Nurul Komariah kepada Kabartuban.com lewat pesan singkatnya, Selasa (25/2/2020).

Pihak menuturkan, stunting yang merupakan masalah gizi kronis, disebabkab oleh asupan gizi yang kuranf dalam waktu lama. Jumlah Balita stunting di Bumi Wali pada tahub 2019, sebanyak 10.344 jiwa.

“Saat ini tertinggi Kecamatan Semanding, ada 1.340. Kalau sebelumnya Plumpang,” katanya.

Upaya yang telah dilakukan, yakni pengejarannya melalui penanganan dengan pemberian PMT (makanan tambahan) dan mengoptimalkan Perjanjina Kerjasama (PKS) antara Kepala Puskesmas dan Kepala Desa, tentang pelaksanaan teknik penyuluhan Emodemo, sebagai penanggulangan stunting.

Tanpa meninggalkan upaya pencegahan melalui peningkatan status gizi Remaja putri, calon pengantin wanita dan Bumil/ 1000 hari pertama kehidupan.

Intervensi stunting tidak hanya pada balita saja. Namun, diupayakan lebih mundur. Pada ibu hamil ketika mengandung bayi, bahkan pada remaja putri jauh hari sebelum mereka hamil.

“Agar ketika hamil cukup gizi shgg bisa melahirkan bayi yang sehat,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bapedda Kabupaten Tuban, Choliq Qunnasich meminta kepada pemangku wilayah, baik camat hingga tataran desa dan kelurahan, untuk memperhatikan standar pemenuhan gizi untuk warga, agar bisa terhindar dari stunting.

“Camat yang masih tinggi maupun yang lainnya, pelru diberhatiakan, untuk memenuhi standar kesehatan,” katanya dalam Forum Konsultasi Publik dalam rangka Penyusunan rancangan awal RKPD 2021 di ruang Setda Lantai III. (Dur/Rul)

/