Harga BBM Turun, Masyarakat Tak Perlu Antri

445
Ilustrasi : kompas.com

kabartuban.com – Dengan diturunkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar subsidi sebesar Rp 500  per liter mulai 1 April 2016 pukul 00.00 WIB, Pertamina menghimbau agar masyarakat tidak perlu antri dihari pertama penurunan, pertamina telah menyiapkan stok  premium, solar, dan stok BBM Non subsidi Pertalite dan Pertamax Series dalam kondisi cukup.

“Selain memastikan stok diterminal BBM, kami juga memastikan kecukupan stok di SPBU. Jadi masyarakat tidak perlu antri dihari pertama, jika tanki BBM kendaraan masih mencukupi,” terang Area Manager Communication and Relations Jatim Balinus, Heppy Wulansari, Jum’at (01/4/2016).

Lebih lanjut Heppy Menerangkan, pihak pertamina telah melakukan pengoperasian terminal BBM selama 24 jam khususnya pada H-1 s.d H+3 dan penambahan 49 unit mobil tanki beserta tim awak mobil tanki untuk meningkatkan kecepatan layanan distribusi BBM ke SPBU.

“Kepada SPBU juga sudah diinstruksikan untuk menjaga stok dilevel aman,” paparnya.

Sebagaimana telah disampaikan oleh pemerintah, harga baru akan berlaku hingga beberapa bulan kedepan, Setelah melakukan perubahan pada Januari 2016, perubahan harga berikutnya dilakukan pada April 2016, dengan penetapan penurunan sebesar Rp 500 per liter. Perubahan harga ini didasari oleh harga referensi minyak periode tiga bulan terakhir.

Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2015, Menteri menetapkan harga BBM setiap tiga bulan sekali.

Penurunan harga Rp500 per liter untuk dua jenis BBM, di wilayah Jawa Timur dan Bali, harga premium yang awalnya Rp7.050 menjadi Rp6.550 per liter. Sementara untuk solar yang awalnya Rp5.750 menjadi Rp5.250 per liter. Kemudian, untuk Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), harga premium dari Rp6.950 menjadi Rp6.450 per liter. Kemudian untuk jenis solar di luar Jamali dari Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter. (har)

/