Komisi B, Desak Dinas Antisipasi Lonjakan Harga

583
Karjo, Ketua Komisi B DPRD Tuban.

kabartuban.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, meminta kepada Dinas Perekonimian dan Perdagangan setempat segera malakukan langkah antisipasi lonjakan harga, menjelang bulan Ramadhan, apalagi sejak sepekan terakhir sejumlah harga kebutuhan pokok sudah mulai merangkak naik.

“Dinas jangan lamban, sekarang harus mulai melangkah untuk antisipasi lonjakan harga,” kata Karjo, Ketua Komisi B DPRD Tuban (3/5/2017).

Menurut Karjo langkah antisipasi harus dilakukan sejak dini, pasalnya meningkatnya kebutuhan yang tidak diimbangi dengan pasokan barang akan memicu lonjakan harga yang membuat resah masyarakat. Disamping itu spekulan harga juga patut diawasi agar tidak ada konsumen yang dirugikan.

“Penting adalah ketersediaan barang,” jelas Politisi Partai Demokrasi Indoneaia Perjuangan ini.

Dari pantauan kabartuban.com di sejumlah pasar tradisional, sejumlah komuditi pokok sudah mulai naik sejak sepekan terakhir. Kenaikan antara Rp200 hingga Rp1.000. Barang yang sudah naik diantaranya telur, dari harga Rp16.000 per Kilogram (Kg) naik menjadi Rp18.000 per Kg, beras naik semula Rp8.000 per Kg menjadi Rp9.000 per Kg, untuk kualitas satu, sementara beras medium dari Rp7.500 per Kg menjadi Rp8.000 per Kg.

“Naiknya memang sedikit, seratus dua ratus, tapi kalau sampai puasa naik terus bisa semakin mahal,” kata Anto pedagang dipasar Baru Tuban.

Sementara itu, Kepala Dinas Perekonimian dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Farid Achmadi saat dikonfirmasi soal harga kebutuhan pokok mengaku, pihak Dinas telah berkordinasi dengan Dinas Provinsi, kordiasi tersebut untuk antisipasi lonjakan harga dengan menjaga ketersediaan barang menjelang dan selama Ramadhan besok.

“Kami sudah kordinasi dengan provinsi, untuk bahan pokok aman, utamanya untuk pasokan bahan pangan yang tidak diproduksi dalam daerah, seperti bawang dan kedelai, ” terang  Farid.

Kata Farid, langkah lain pengendalian harga juga akan dilajukan dengan kegiatan operasi pasar, namun langkah itu akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu. “Nanti juga akan ada operasi pasar, namun kita lihat situasinya dulu,” katanya. (Luk)

/