Komitmen Jatim: Pertahankan Gelar Lumbung Padi Nasional

kabartuban.com — Jawa Timur (Jatim) berkomitmen untuk mempertahankan statusnya sebagai lumbung pangan nasional, terbukti dari potensi besar di sektor pertanian dan peternakan yang mendukung kebutuhan pangan provinsi lain.

Sejak 2020 hingga 2023, Jatim tidak hanya dikenal sebagai produsen padi terbesar, tetapi juga sebagai penyedia hewan ternak terbanyak di Indonesia. Menurut Indyah Aryani, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, provinsi ini dijuluki “gudangnya padi, gudangnya ternak.”

“Porsi sapi potong di Jatim menempati hampir 30% populasi di Indonesia, kantongnya ada di Sumenep,” ucap Indyah Aryani, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim dalam talkshow bertajuk Merawat Bumi Majapahit di Radio Suara Surabaya, Jum’at (11/10/2024).

Menurut Indyah, angka tersebut membuat Jatim menopang ketersediaan sapi potong di wilayah lain.

Selain sapi potong, Jatim juga menjadi produsen sapi perah terbesar dengan kontribusi hampir 63 persen dari total populasi nasional. Di sektor unggas, Jatim menduduki peringkat pertama dalam produksi ayam pedaging, menyuplai hampir 28 persen dari total populasi nasional, serta memproduksi sekitar 17-20 persen ayam petelur, dengan sentra utama di Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Magetan.

Jatim juga memiliki hewan ternak dengan plasma nutfah, seperti Sapi Madura, Itik Mojosari, Ayam Gaok, Domba Sapudi, dan Sapi Peranakan Galean. Plasma nutfah ini merupakan aset genetik yang berharga dan memiliki potensi untuk dikembangkan.

Indyah menyatakan bahwa semua varietas tersebut telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan didaftarkan ke FAO (Food and Agriculture Organization).

“Semua itu sudah ditetapkan Kementerian Pertanian dan didaftarkan ke FAO,” ungkap Indyah dikutip dari Suara Surabaya.

Di bidang pertanian, Jatim terus menjadi produsen padi terbesar selama empat tahun berturut-turut. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023, produksi padi di Jatim mencapai 9,5 juta ton gabah kering giling, setara dengan 5,5 juta ton beras. Selain padi, provinsi ini juga kaya akan jagung, kedelai, dan berbagai umbi-umbian. Jatim juga dikenal memiliki holtikultura dengan plasma nutfah, seperti Mangga Pasuruan.

“Macam-macam mangganya. Ada gadung, arum manis dan sebagainya,” tambah Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, Denny Kurniawan yang turut hadir dalam talkshow tersebut.

Dengan predikat sebagai lumbung pangan nasional, pemerintah provinsi Jatim mengajak masyarakat untuk bangga dengan produk lokal dan bersama-sama mempertahankan produktivitas.

“Memang tidak mudah, karena ada tantangannya,” ujar Indyah. Ia mencontohkan tantangan tersebut seperti berpacu dengan iklim, sanitasi air dan penyakit di peternakan.

Indyah berharap, kekayaan pertanian dan peternakan Jatim tidak hanya mendukung masyarakat lokal, tetapi juga dapat berkontribusi pada Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa depan. (za)

Populer Minggu Ini

Sistem Manajemen Pengawasan Keamanan Pangan Segar Pemkab Tuban Raih Predikat A

kabartuban.com -- Dalam acara peringatan Hari Pangan Sedunia ke-44...

Pria Paruh Baya Asal Jenu Gantung Diri Diduga Akibat Lama Sakit Keras

kabartuban.com -- Seorang pria asal Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban,...

HUT Persatu ke-49, Ultras Kecam Jangan Ada Tendensi Politik

kabartuban.com -- Ratusan Anggota Ultras Persatu Tuban merayakan peringatan...

Komisi IV DPRD Tuban Akan Jembatani Aspirasi Guru Swasta ke Menpan-RB

kabartuban.com -- Setelah melakukan aksi damai di depan kantor...

Polres Tuban Berhasil Ringkus Dua Anggota Gangster Yang Sempat Resahkan Warga

kabartuban.com -- Masyarakat Kabupaten Tuban sempat diresahkan dengan adanya...
spot_img

Artikel Terkait