Mengenang Joko Pinurbo, Jejak Karya Sang Sastrawan

16
Joko Pinurbo/Harianjogja

kabartuban.com – Dunia sastra Indonesia tengah meratapi kehilangan salah satu sosok penyair terkemuka, Joko Pinurbo. Kabar sedih ini menyelimuti kalangan sastrawan setelah Joko Pinurbo menghembuskan nafas terakhir pada usia 61 tahun di Yogyakarta, Sabtu (27/04/2024) pagi.

Kehilangan ini tidak hanya dirasakan secara pribadi oleh keluarga dan teman-teman dekat, tetapi juga menciptakan luka mendalam dalam jagad sastra Indonesia. Joko Pinurbo, dengan gaya bahasa yang khas dan kepekaan yang mendalam, telah menginspirasi dan memperkaya dunia puisi Indonesia dengan karya-karyanya yang membekas.

Ungkapan kehilangan dan penghormatan pun mengalir dari sesama sastrawan, termasuk dari sosok terkemuka seperti Gus Mus. Melalui unggahan di Instagramnya, Gus Mus menyampaikan ungkapan duka yang penuh makna.

“Dia tidak pernah bercita-cita menjadi penyair. Nyatanya dia menjadi Penyair. Cita-citanya menjadi puisi yang tak dikenal penulisnya. Nyatanya dia menjadi Puisi yang penulisnya terkenal. Selamat jalan, Penyair,” tulis Gus Mus.

Joko Pinurbo, atau yang biasa disebut Jokpin dikenal sebagai salah satu maestro puisi kontemporer Indonesia, Joko Pinurbo menghadirkan karya-karya yang memikat, merangsang, dan menginspirasi generasi baru.

Dilahirkan pada tanggal 11 September 1962 di Semarang, Jawa Tengah, Joko Pinurbo menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta jurusan Tari. Namun, bakatnya dalam menulis puisi seolah tak tertahankan, membawanya merambah ke dunia sastra dengan gayanya yang khas dan puitis.

Karya-karya Joko Pinurbo memukau banyak kalangan dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun sarat akan makna dan imajinasi yang mengalir begitu saja. Gaya bahasanya yang lugas dan puitis mampu menembus ke dalam lubuk hati pembacanya, menjadikan setiap bait puisi sebagai sebuah perjalanan spiritual dan refleksi diri.

Puisi-puisi Joko Pinurbo seringkali mengusung tema-tema kehidupan sehari-hari, kehidupan sosial, dan kejadian alam dengan sudut pandang yang unik dan filosofis. Lewat karyanya, ia mengajak pembacanya untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, merenungkan makna kehidupan, serta menyadari keindahan dalam hal-hal yang sederhana.

Namun, tidak hanya melalui karyanya yang tertulis, Joko Pinurbo juga dikenal sebagai seorang pembaca puisi yang memukau. Penampilannya di berbagai acara sastra dan festival puisi selalu dinanti oleh para penggemar sastra, yang tak hanya ingin mendengarkan karya-karya indahnya, tetapi juga merasakan kehadiran sang maestro dengan segala kepekaan dan kehangatan yang ia pancarkan.

Meski telah berpulang, warisan dan karya-karya Joko Pinurbo tetap hidup dalam setiap bait puisi yang ia tinggalkan. Karya-karyanya yang tidak lekang oleh waktu dan inspiratif akan terus mengalir dalam literatur Indonesia, menjadi sumber inspirasi bagi para penikmat sastra dari berbagai generasi. Joko Pinurbo, sang maestro puisi, akan selalu dikenang dan dihormati sebagai salah satu ikon sastra Indonesia yang tak tergantikan.

Selamat Beristirahat Joko Pinurbo

(zum/red)

/