Kota Tuban terkenal dengan masakan kulinernya yang khas, salah satunya adalah “Belut pedas”, hal ini dikarenakan Kabupaten Tuban memiliki letak geografis strategis seperti perairan, sungai, dan sawah, maka bahan utama dalam pembuatan menu makanan Belut pedas mudah di dapatkan di Kota Tuban.
Untuk rasa makanan ini memiliki rasa pedas yang khas dan jika selera lidah anda suka dengan rasa pedas, maka anda sangat wajib untuk mencicipi masakan khas ini.
Belut pedas khas Kabupaten Tuban sangat mudah di dapatkan di daerah Kabupaten Tuban. Hampir disetiap warung legen di Kabupaten Tuban bahkan warung makan khas juga menyediakan Belut super pedas.
Selain bisa menikmati Wisata Pantai Tuban yang menarik, kalian bisa mencoba makanan yang mempunyai rasa gurih nan sedap ini. Adapun untuk minuman yang cocok dinikmati bersama Belut pedas adalah es legen khas Tuban dengan suasana Kabupaten Tuban yang panas di kala siang hari.
Belut pedas sendiri adalah sejenis belut yang hidup di perairan sungai ataupun sawah, masyarakat Tuban mengolah Belut pedas dengan bumbu rica-rica yang super pedas, sesuai dengan kebiasaan orang Jawa Timur yang doyan dengan pedas.
Hidangan rica-rica sendiri terbuat bumbu-bumbu rempah seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe, cuka, garam, penyedap rasa, minyak goreng, gula merah, lada, dan merica , kemudian diolah menjadi satu masakan yang super pedas.
Warung makan Warung belut Cemplon berlokasi di Jalan raya Merakurak-Montong, Depan kolam renang Jati wangi, Juwiri, Tuwiri Wetan, Kec. Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62355. Belut pedas yang dinamai Warung Belut Cemplon yang memang memiliki rasa yang sangat spektakuler.
Kuliner Belut pedas khas Tuban memang sudah terkenal dimana-mana. Sensasi pedas dan gurihnya daging Belut pedas membuat kuliner ini menjadi salah satu ikon Kota Tuban, dan rica- rica tersebut merupakan salah satu makanan kesukaan saya. Semoga saja Belut pedas Khas Tuban bisa merambah kancah Internasional.
Sekian Opini kuliner khas Tuban ala saya, semoga bisa menjadi referensi bagi pembaca.
Penulis: Achmad Dwi Lischa Manda Putra (22313074) – Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Periode 2022-2026 – Universitas Sunan Bonang Tuban