kabartuban.com – Upaya Kelompok Tani Gemah Ripah, Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban menggelar tradisi wiwit budaya tani patut diberikan apresiasi.
Sedikitnya 70 petani yang mengikuti festival yang digelar selama 3 hari tersebut, mulai tanggal 5-7 Oktober 2022 di sawah njar kulon desa setempat.
Kepala Desa Plumpang, Tumito juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para petani karena sudah mau menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada.
“Dukungan dari desa sangat mendukung sekali, bahwasannya program ini terselenggara,” paparnya saat ditemui, Rabu (6/10/2022).
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah, Supandi menyebut langkah ini merupakan salah satu penjagaan tradisi yang diwariskan oleh leluhur dengan melaksanakan Wiwit Pari. Berdasarkan keterangan Supandi tradisi Wiwit Tani sempat ditinggal, akan tetapi tiga tahun terakhir kembali digelar rutin.
“Ini tidak lepas dari supply pupuk yang cukup dari pemerintah. Diharapkan tahun depan supply bisa kembali maksimal,” jelasnya.
Baca Juga: Hilang selama 3 hari, Nenek di Tuban Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai
Dalam acara tersebut juga turut dihadiri Sekretaris Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban, Danarji, yang mengucapkan selamat kepada para petani yang akan mengawali panennya.
Kegiatan tersebut juga dalam rangka mendukung ketahanan pangan masyarakat, karena saat ini hampir di beberapa belahan dunia mengalami kesulitan panen.
“Para petani wajib bersyukur karena biasanya ada hama tikus tapi saat ini sudah hampir tidak ada. Jika upaya yang dilakukan petani sudah maksimal untuk merawat tanamannya itu tidak berjalan dengan baik, maka ya diikhlaskan saja,” candanya.
Tambah Darnaji, dalam tradisi tersebut juga terdapat uborampe, tumpeng, lepet, dan kupat. Selain itu juga terdapat wayang sebagai wujud syukur petani setempat.
“Mungkin kegiatan ini bisa dikembangkan lagi. Intinya semoga acara ini lancer, dan masyarakat Plumpang semakin sejahtera,” harapnya. (hin/dil)