OJK Jatim Ungkap Stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Wilayahnya

kabartuban.com — Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Timur (OJK Jatim) mengumumkan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Timur tetap positif dan resilien.

Dedy Patria, Direktur Pengawasan OJK Jatim, menyampaikan bahwa indikator seperti kecukupan modal, risiko kredit, dan likuiditas menunjukkan tren yang sehat.

“Kecukupan modal masih terjaga dengan baik, baik itu pada bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), maupun perbankan syariah. Untuk bank umum, kecukupan modal mencapai 30,32 persen. Untuk BPR bahkan lebih tinggi, yakni 39,66 persen. Sedangkan, sektor perbankan syariah memiliki kecukupan modal di angka 28,7 persen,” ujar Dedy di media gathering OJK di Semarang, Kamis (03/10/2024).

Pada data terbaru menunjukkan Non-Performing Loan (NPL) netto sebesar 1,93 persen yang artinya ini masih dalam kategori aman dan jauh di bawah batas risiko yang diantisipasi.

“Meskipun sektor modal ventura menunjukkan angka NPL yang sedikit lebih tinggi, yaitu di atas 5%, kami melihat pertumbuhan investor yang bertransaksi di pasar modal meningkat 13%. Secara keseluruhan kredit bermasalah masih di bawah batas toleransi OJK,” jelasnya dikutip dari Kilasjatim.com.

Dedy memastikan likuiditas terjaga dengan baik, dengan posisi aset likuid terhadap dana pihak ketiga berada di atas ambang batas. Ia juga mencatat pertumbuhan investor di pasar modal meningkat 13 persen.

OJK mendorong alternatif pendanaan melalui instrumen securitization cloud funding, yang tumbuh 7,78 persen.

“Ini kami dorong sebagai alternatif pendanaan di luar perbankan, memberikan kesempatan bagi sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan tanpa harus melalui proses yang panjang,” paparnya lagi.

Terkait implementasi Undang-Undang P2SK, Dedy menyoroti kewenangan tambahan OJK dalam pengawasan perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan mikro.

“Fintech peer to peer lending, misalnya, tumbuh sebesar 30,3%. Kami menganggap ini sebagai potensi besar bagi sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) khususnya start up yang sedang berkembang. Kami juga mengawasi secara ketat perusahaan pembiayaan yang saat ini tumbuh 10,5%,” ungkapnya.

Melalui berbagai inisiatif, OJK Jawa Timur berupaya menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan sektor jasa keuangan di wilayah tersebut. (za)

Populer Minggu Ini

Masuk Tahap Penyidikan , Kasus Dua Kades di Tuban Diduga Ada Ketidaksesuaian Hukum

kabartuban.com -- Kasus perusakan pagar milik warga Desa Mlangi,...

Puluhan Peserta Seleksi Tahap Satu PPIH Kloter Tahun 1446 H Ikuti Tes CAT

kabartuban.com -- Berhasil lolos tahap penyaringan administrasi, 59 peserta...

Kasus Semarak UMKM Tak Kunjung Usai, Polres Tuban Belum Terima Pengaduan

kabartuban.com -- Sebulan berlalu, kasus pemenang dalam event Semarak...

Pemkab Tuban Kucurkan Dana Rp.10 Miliar untuk Bantuan BOS dan Insentif Guru Madin

kabartuban.com -- Penyaluran bantuan BOS Madrasah Diniyah (Madin) dan...

Seorang Pelajar Tewas saat Cari Ikan dengan Setrum Listrik

kabartuban.com -- Kisah tragis menimpa seorang pelajar asal Desa...
spot_img

Artikel Terkait