Pasokan Kosong, Harga Bawang Putih Naik 100 Persen

243
Salah satu pedagang di pasar Baru Tuban.

kabartuban.com – Dua hari jelang bulan suci Ramadhan, harga barang bahan pokok mengalami lonjakan 100 persen, Jum’at (3/5/2019).

Seperti yang terjadi di pasar baru Tuban. Harga komoditas dapur bawang putih mengalami kenaikan, dari harga normal Rp 30 ribu perkilogram, saat ini sudah berubah menjadi Rp 60-65 ribu perkilogram.

Salah satu Pedagang yang ditemui awak media, Rumiyatun mengatakan, kenaikan tersebut dipicu dari kosongnya pasokan atau barang yang diterima. Dan barang tersebut di datangkan secara impor.

“Harga bawang putih Rp 60 ribu mas, baru dua hari ini, sebelumnya Rp 50 ribu perkilogram, kalau normalnya 30 ribu, kemungkinan karena barangnya kosong,” kata Rumiyatun yang beralamat Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang ini.

Senada pedagang lainnya, Siti Khotijah saat dijumpai mengungkapkan, sulitnya atau kelangkaan barang impor ini menyebabkan harga bawang putih menjadi sangat mahal.

“Bawang merah turun mas menjadi Rp 30 ribu, yang sebelumnya Rp 35-40 ribu,” tambahnya.

Sementara, bahan pokok lain yang mengalami kenaikan, yakni telur ayam, yang semula Rp 22 ribu perkilogram, menjadi Rp 24 ribu, kemudian gula pasir dari harga semula Rp 11 ribu menjadi Rp 12.500 perkilogram.

Sedangkan untuk komoditas dapur lain, seperti cabai, harganya normalnya dikuasaran Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu rupiah, dan pasokan barang juga lumayan banyak.

Di tempat yang sama Ketua Satgas Pangan Kabupaten Tuban, Kapolres Tuban, AKBP Nanang Haryono mengatakan, pihaknya dengan dinas terkait melakukan sidak di Pasar Tuban, dengan tujuan mengontrol harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan.

Hasilnya, dengan menggali informasi disejumlah pedagang yang ada, bawang putih yang paling kentara kenaikannya. Dan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak terkait, tentang naiknya harga bawang.

Kapolres kelahiran Bojonegoro, tak segan-segan menindak, bagi siapapun yang bermain di balik kenaikan bawang.

” Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk berupaya kelonjakan ini segera berakhir. Kabar yang saya terima tanggal 5 Mei 2019 pasokan akan mulai normal,” tambahnya. (Dur/Rul)

/