kabartuban.com — Puluhan ribu anak terjerat dalam judi online menunjukkan ancaman besar yang dapat merugikan anak-anak di dunia digital. Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), pada bulan November 2024 telah tercatat sebanyak 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun menjadi pemain maupun korban dari judi online.
Hal ini menuai sorotan dari Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Indri Angga Prabowo. Untuk mengatasi masalah ini, ia berpendapat jika peran ibu yang cerdas digital sangat penting, termasuk dalam pemanfaatan teknologi digital karena dapat melindungi keluarga terutama anak-anak dari potensi ancaman digital.
“Bukan hanya sekedar mahir menggunakan teknologi, tetapi memiliki pemahaman kuat tentang bagaimana mengelola data dan melindungi informasi pribadi, serta mengamati dan mendampingi anak-anak dalam menggunakan perangkat elektronik secara bijak,” ucapnya dikutip dari Antaranews, Sabtu (21/12/2024).
Mengetahui data dari PPATK yang menunjukkan puluhan ribu anak-anak terlibat dalam judi online, ia menyayangkan peristiwa tersebut.
“Hal ini patut disayangkan, mengingat transformasi digital, khususnya di sektor keuangan, seharusnya memberikan manfaat. Namun, malah dimanfaatkan oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan sendiri,” ujarnya.
Dengan ini, ia menyarankan untuk melakukan pembenahan ruang digital dengan memberikan perhatian khusus, terutama pada pengawasan konten, pengamanan data pribadi dan antisipasi penipuan online agar tercipta ruang digital yang lebih aman dan bermanfaat bagi semua orang.
“Saya juga ingin menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak-anak,” ucapnya.
Menurutnya, teknologi harus dimanfaatkan sebagai platform edukasi yang membangun kreativitas, sesuai dengan pernyataan dari Menteri Komdigi, Meutya Hafid.
“Beliau percaya teknologi digital bisa menjadi alat untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak. dorong mereka untuk memproduksi konten positif, seni digital ataupun cerita inspiratif yang dapat dibagikan melalui platform daring,” paparnya.
Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar seluruh pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan ruang digital yang ramah anak. (za)