Rela Menunggu, untuk Berebut 1100 Buceng 

663
Warga saat berebut buceng usai acara sembahyang yang digelar oleh Pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) Klenteng Kwan Sing Bio Tuban.

kabartuban.com – Ratusan masyarakat berkumpul di halaman Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. Mereka rela datang sejak pagi, hanya untuk berebut nasi Buceng, Sabtu (1/9/2018).

Tradisi yang disebut sembahyang rebutan ini di gelar oleh pengurus Klenteng setiap minggu ketiga bulan tujuh tahun imlek.

“Ya kita gelar rutin setiap tahunnya mas,” ujar Gunawan Putra Wirawan, Ketua Klenteng Kwan Sing Bio Tuban kepada Kabartuban.com.

Menurutnya, ritual ini merupakan bagian dari tradisi untuk menghormati arwah leluhur yang sudah tidak terawat, katena anak ucunya sudah tidak melaksanakan tradisi dan mendoakan mereka.

“Ini adalah sembahyang untuk menghormati arwah leluhur yang kurang terawat, kami doakan lewat sembahyang ini,” terangnya.

Lebih lanjut Gunawan menerangkan, dalam sembahyang sedekah bumi tahun ini, TITD Kwan Sing Bio Tuban menyediakan 1100 bunceng, yang seluruhnya merupakan sumbangan dari para umat. Bunceng-buceng tersebut kemudian diberikan bendera kecil yang bertuliskan nama penyumbang sekaligus doa.

“Seluruhnya sumbangan umat, dan seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, bunceng ini untuk direbutkan masyarakat sekitar,” katanya.

Sementara itu, salah satu warga yang ikut rebutan, Suparti (40) Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu mengungkapkan, pihaknya mengikutinya untuk mencari keberkahan. Ia meyakini kalau buceng tersebut digunakan untuk berdagang, kemungkinan daganganya bisa laku keras.

“Kalau katanya ini di pakai untuk dagangan, barangnya bisa cepat habis, atau laris,” sambungnya.

Selain menyediakan buceng, pengurus juga membagikan sembako sebanyak 1100 paket yang berisi beras 5 kg, dan dibagikan ke seluruh warga sekitar Klenteng. (Dur/Rul)

/