kabartuban.com – Tahun Baru Imlek yang jatuh pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2023 mendatang ini menjadi momentum tersendiri bagi umat Khonghucu. Berbagai persiapan, mulai dari membeli pernak-pernik untuk memeriahkan perayaan Imlek, juga menu-menu kuliner yang khas saat merayakan Imlek nanti.
Salah satu makanan khas yang ada dalam perayaan Imlek adalah Siu Mie (Mie Goreng). Makanan yang memiliki ciri-ciri mie panjang ini menjadi hidangan yang harus ada dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Hal menarik lainnya yaitu, dalam tradisi China, dilarang untuk memasak dan menyajikan mie yang terpotong. Pasalnya Siu Mie merupakan lambing umur panjang.
Selain itu, kue keranjang juga menjadi menu wajib saat Imlek. Teksturnya sendiri mirip dengan dodol yang memiliki makna yang cukup dalam yakni melambangkan harapan keluarga agar dapat bersatu dan hidup rukun.
Baca juga : RSNU Tuban Kembangkan Layanan Antar Obat Untuk Mudahkan Pasien
Baca juga : BMKG Tuban Imbau Waspada Potensi Gelombang Pasang Efek Fase Bulan Baru
Dinamakan kue kerangjang bukan hanya karna dalam penyusunannya ditumpuk, namun juga memiliki arti khusus yaitu sebagai lambang pendapatan, posisi dan pertumbuhan anak-anak agar lebih baik daripada tahun sebelumnya.
“Imlek itu biasanya kita kasih yang manis-manis sebab juga memiliki filosofi agar kehidupannya selalu bahagia begitu,” ucap salah satu karyawan Kelenteng Kwan Sing Bio yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (18/01/2023).
Lebih lanjut, menurutnya semua yang digunakan dan dipersiapkan memiliki filosofinya masing-masing. Seperti saat perayaan Imlek menggunakan baju merah serta jajanan manis lain seperti permen dan jeruk.
“Kalau jeruk itu kayak rezekinya nanti, terus warna merah artinya kita menyambut Imlek ini penuh dengan bahagia,” jelasnya. (hin/dil)