kabartuban.com – Sebanyak 15 orang warga di sekeliling lokasi pabrik semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (PTSI) mengunjungi Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Rabu (8/5). Mereka memberitahukan bahwa pro kontra pembangunan pabrik semen di Rembang hanya masalah beda pendapat biasa.
Sardi, warga Desa Pasucen, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang mengatakan perbedaan pendapat itu hal yang biasa terjadi di desa. “Sayangnya, adanya campur tangan pihak luar menjadikan isu pro dan kontra ini seakan perpecahan yang mencekam,” kata Sardi.
Pada kesempatan tersebut, warga diterima oleh salah satu Pimpinan PBNU Manan Abdul Ghoni. Warga mengatakan sebagian besar warga Ring 1 mendukung keberadaan pabrik semen di Rembang. Secara jumlah, pihak yang kontra hanya sebagian kecil saja.
Warga juga ingin mendengar langsung sikap PBNU terhadap rencana pendirian pabrik semen di Rembang. Manan mendengar pernyataan warga tersebut dan akan membahas dengan pengurus yang lain. “Warga harus bikin MoU dengan PTSI terkait kesehatan, pendidikan, dan kegiatan CSR lain,” kata Manan.
Selanjutnya, Sardi yang mewakili warga meminta PBNU turut mengawal perjanjian antara warga dan PTSI. “Kami juga mengundang perwakilan PBNU untuk mengunjungi desa kami dan melihat langsung kedamaian di sana,” kata Sardi.
Dari 15 warga yang berkunjung ini terdiri dari 9 orang pria dan 6 orang wanita. Mereka ke Jakarta dengan mengendarai mobil sewaan dari Rembang. Selain ke PBNU, warga berencana melakukan kunjungan ke tokoh-tokoh lain di Jakarta. (riz)