kabartuban.com – Badan Meteroologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi cuaca ekstrem tetap akan melanda Jawa Timur (Jatim) awal tahun, Selasa (3/1/2023).
BMKG meminta agar masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan dan angin kencang hingga 5 hari ke depan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Stasiun Maritim Tanjung Perak Surabaya Daryatno. Dalam keterangannya, Daryanto menyatakan dinamika atmosfer di Jatim masih labil.
“Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer yang masih labil dan diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” kata Daryatno dilansir dari detikJatim.
Menurutnya, kondisi tersebut mengakibatkan potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Bahkan, berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah perairan Jatim.
Daryatno menyebut, adanya pola tekanan rendah Ex-TC Ellie di Australia mengakibatkan terbentuknya daerah konvergensi. Artinya, ada pertemuan angin di wilayah pulau Jawa.
“Menyebabkan peningkatan kecepatan angin dapat mencapai lebih dari 20 knot atau 40 km per jam di wilayah perairan Jatim,” ujarnya.
Selain itu, masih aktifnya La Nina, Gelombang Rosby, dan Gelombang Kelvin di atmosfer, dinilai semakin mendukung pembentukan awan hujan. Khususnya, awan Cumulonimbus yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai dengan angin kencang.
Baca Juga:
Gaji Diatas 5 Juta Perbulan Bakal Kena Pajak 5 Persen
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Panyuran Melaui Tempat Wisata Pantai Kelapa
“Ketinggian gelombang di Laut Jawa bagian Timur dan perairan Selatan Jatim diperkirakan lebih dari 3 meter. Kondisi Cuaca didominasi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat dan para pengguna jasa kemaritiman di wilayah perairan Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih, dalam melakukan aktivitas laut dan terus memperhatikan update informasi cuaca dari BMKG. (nat/hin)