kabartuban.com – Merasa belum mendapatkan keadilan, warga kembali menggelar aksi damai jilid 2 terkait kasus Mbah Darmi yang baru-baru ini divonis 1,5 bulan penjara karena memukul lengan keponakannya dengan sapu. Mereka memenuhi janji dari aksi damai sebelumnya bahwa mereka akan kembali melakukan aksi jika belum ada hasil di tiga titik yang sama yaitu di Polres Tuban, Pengadilan Negeri Tuban, dan Kejaksaan Negeri Tuban pada Kamis, (13/06/2024).
Rombongan warga dari Kecamatan Bancar yang datang menggunakan 3 mobil elf mendatangi titik pertama aksi damai jilid 2 di Polres Tuban. Mereka bersama-sama menyerukan kebebasan untuk Mbah Darmi sambil membawa bendera merah putih dan spanduk-spanduk menuntut keadilan.
Mereka meminta janji Kapolres Tuban untuk mencopot jabatan dan mengevaluasi kinerja Kapolsek Bancar yang dianggap tidak kompeten dalam menangani kasus tersebut.
“Semua bermula dari kepolisian Bancar, telah terjadi intimidasi dalam penyelidikan di sana. Jangan semena-mena, hanya karena pihak pemerintah desa yang melaporkan lalu dimudahkan proses hukum,” ujar salah satu orator dalam aksi damai ini.
Mereka menegaskan keinginan masyarakat akan kenyamanan dan keadilan dalam hukum di Kabupaten Tuban.
“Kami ingin kinerja Kapolsek Bancar dievaluasi karena kelolosan kasus dengan kejanggalan tersebut,” tambahnya.
Selain itu, salah satu kerabat Mbah Darmi mengungkap bahwa ada perubahan keterangan dalam surat laporan yang dituduhkan ke Mbah Darmi.
“Kaleh Pak Polsek Bancar (katanya) niku korban di pukul nganggo sapu. Bakdo sidang, enten susulan meleh, la penetapan susulan niku pihak korbane ngomong nganggo bendo ben jero hukumane. (pada laporan pertama Mbah Darmi dilaporkan memukul korban menggunakan sapu. Namun, setelah sidang ada susulan lagi, penetapan susulan dari pihak korban bilang menggunakan benda tajam (Bendo) biar hukumannya lebih berat.)” ungkap Pajuoh, salah satu kerabat Mbah Darmi.
Namun, karena tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan dari Kapolres, warga semakin kesal. Sebagai bentuk protes, mereka menutup jalan di depan Polres sambil mengumandangkan tahlil, sehingga menyebabkan kemacetan dan kendaraan termasuk bis dan truk terpaksa harus putar balik. (fah/za/zum)