kabartuban.com – Kericuhan mewarnai aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM yang digelar oleh mahasiswa di Kawasan Istana Negara, Senin (5/9/2022). Sejumlah demonstran berupaya menerobos kawat berduri penyekat lokasi aksi.
Aksi penolakan BBM oleh aktivis Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII, ini semula berjalan tertib. Beberapa demonstran membakar ban di tengah massa aksi yang membuat barikade melingkar.
Sebagian massa yang semula duduk kemudian berdiri dan menerobos kawat berduri yang dipasang sebagai penyekat titik aksi.
Dilansir dari pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, tidak hanya massa yang menerobos kawat berduri, tapi juga terlihat botol, bambu, kayu melayang ke arah barikade polisi.
Kericuhan tidak berlangsung lama, peserta aksi bersemangat menerobos barisan pengamanan di redam oleh orator.
Hingga pukul 16.30 WIB, aksi masih berlangsung dan sejumlah ruas jalan di Kawasan aksi di alihkan.
Sementara itu para Buruh dan Mahasiswa juga bakal gelar demo di depan Gedung DPR RI pada Selasa, (6 /9/2022) pagi ini.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan di wilayah Jabodetabek, aksi akan di ikuti 3.000 sampai 5.000 peserta. Menurut rencana, aksi di depan Gedung DPR RI akan di mulai pukul 10.00 WIB.
Dikutip dari cnnindonesia.com, massa buruh menuntut DPR membentuk panitia kerja atau panitia khusus BBM DPR RI agar harga BBM diturunkan.
Said Iqbal mengatakan selain menolak kenaikan BBM, massa buruh juga menolak omnibus law UU Cipta Kerja dan meminta pemerintah menaikkan UKM 2023 sebesar 10-13 persen. Aksi serupa juga digelar serentak di 34 provinsi di Indonesia.
“Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur, tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada presiden dan pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM,” ujar Said.
Sementara itu, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga mengundang mahasiswa untuk menggelar aksi serentak mulai hari ini hingga 10 September 2022 di seluruh wilayah Indonesia.
“Dengan melihat kebijakan pemerintah yang semakin jauh dari keberpihakannya kepada rakyat, maka kita akan Kembali penuhi jalan dan persimpangan. Kita akan melihat Kembali pergerakan mahasiswa pada ruang-ruang perjuangan di masyarakat. Bergerak dan menyadarkan posisi mahasiswa di setiap fragmen perubahan, “ tulis Koordinator Media BEM SI 2022 Arif Maulana. (nat/dil)