Kabartuban.com- Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) Tuban bekerja sama dengan Universitas PGRI Ronggolawe Tuban gelar kampanye 16 hari Anti Kekerasan Tehadap Perempuan serta adakan kegiatan penyuluhan Hukum dan Seminar, di Gedung C Kampus Universitas PGRI Ronggolawe, Manunggal Tuban (6/12).
Kampanye, seminar dan penyuluihan hukum yang bertajuk “Menumbuhkan Responsif Mahasiswa Sebagai Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kabupaten Tuban” seperti yang disampikan Nunuk Fauziah Direktur KPR bertujuan untuk memberikan transformasi terkait posisi perempuan sebagai obyek kekerasan serta perempuan adalah manusia yang lemah lembut.
“Lebih dari itu, agar perempuan lebih proaktif dan perempuan bukanlah makhluk yang lemah lembut dan tidak mampu melakukan apa-apa,” terang Nunuk.
Lebih lanjut Nunuk menjelaskan, bahwa kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Tuban tercatat 135 kasus pertahun, dengan berbagai macam latar belakang dan penyebab yang dialami oleh perempuan ditingkat SMP, SMA, Mahasiswa juga ibu-ibu rumah tangga.
“Kekerasan ada bermacam-macam, dari kekerasan seksual, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan juga dialami oleh anak yang berpacaran,” terang mantan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Tuban ini.
Oleh karena itu, lanjut Nunuk, pihaknya telah menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Komunitas, Kecamatan, Desa, dan ditahun 2016 ini perlu bersinergi dengan Universitas yang ada di Kabupaten Tuban.
Semengtara itu, Rektor Universitas PGRI Ronggolawe, DR. Supiana Dian Nurtjahyani, menyambut baik dengan paya yang dilakukan oleh KPR serta berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, hal ini penting karena merupakan bagian dari Tridarma perguruan tinggi, lebih tepatnya pengabdian terhadap masyarakat.
“Mudah-mudahan bisa menjalin sinergitas dan membimbing anak didik khususnya mahasiswi. Penting bagi mahasiswi untuk menyadari hukum, terkait faktor yang dapat menyebabkan kekerasan terhadap mereka,” kata Dian. (din)
