Pengidap HIV/AIDS di Tuban Tercatat 713 Jiwa

974
Diagram data Kumulatif dan kasus pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Tuban pertahun. (Sumber Dinkes Kab. Tuban).

kabartuban.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mencatat bahwa jumlah pengidap penyakit HIV dan AIDS dalam kurun waktu 17 tahun mencapai 713 jiwa.

“Mulai tahun 2000-2017 setidaknya penderita HIV/AIDS Tuban terakumulasi 713  jiwa,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Enda Nurul Kumarijati kepada kabartuban.com, Sabtu (2/12/2017).

Endah menjelaskan jumlah tersebut memang tidak merata terdata di tiap tahunnya,  yang pasti pada pencatatan lima tahun pertama trend kasusnya naik. Namun seiring waktu memasuki tahun 2017 trendnya menurun.

“Paling banyak kita temukan kasus itu pada tahun 2015 sebanyak 150 kasus,” kata Endah.

Lebih lanjut Endah menjelaskan angka temuan HIV/AIDS pada 2012 jumlahnya ada 45 penderita, 2013 ada 108, 2014 terdapat 81, 2015 jumlah 150, dan 2016 ada 141, serta pada tahun ini hanya 20 kasus yang berhasil di temukan.

“Ini artinya ada penurunan pada tahun ini ,” tambahnya.

Penurunan jumlah kasus ini dimungkinkan ada dua faktor, yakni memang benar penderitanya yang menurun, artinya warga mulai sadar dan menjaga perbuatan yang menyebabkan tertular HIV/AIDS.

Kedua, pihaknya juga selalu menggalakkan sosialisasi tentang HIV di berbagai lini, mulai anak sekolah, di Posyandu remaja hingga masyarakat umum, kemudian menscreening semua ibu hamil untuk deteksi dini, menscreening penderita TB HIV, kemudian berkolaborasi dengan Program Sambang Deso Noto Gomo, dan terakhir sosialisasi untuk preventif dan promotif.

“Kita melakukan beberapa tahapan dalam mencegah HIV/AIDS kepada masyarakat,“ terangnya.

Stigma masyarakat yang memandang salah, kalau virus HIV/AIDS tidak dapat di obati, namun dengan obat-obatan yang tersedia kini bisa ditekan pertumbuhannya. Apalagi jika rutin dikonsumsi oleh penderita, usianya justru bisa lebih panjang dan tetap mampu beraktifitas seperti orang normal.

“Pemahaman inilah yang terus perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa penderita HIV/AIDS bisa hidup normal, dan orangnya tidak perlu dikucilkan dan ditakuti,” pesannya. (Dur)

/