kabartuban.com – Seperti yang kita tahu jika kebanyakan orang tidak berani jika dihadapkan langsung dengan hewan melata yakni ular, namun rupanya terdapat salah satu komunitas bernama Exotic Animal Lovers Indonesia (Exalos), dimana tidak hanya sekedar hobi memelihara ular, tapi juga terdapat jiwa relawan untun rescue ular di lingkungan sekitar.
Setidaknya banyak ular yang telah mereka amankan ketika warga sekitar membutuhkan pertolongan, sebab memang penanganan ular ini perlu kehati-hatian. Meski ahli, bila salah langkah reptile melata tersebut bisa menyerang manusia balik.
Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo (37) saat ditemui dalam acara pelatihan Diklat Snake Rescue di Dusun Jerukgulung, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban mengatakan, setidaknya sejak tahun 2018 anggota atau relawan yang sudah bergabung telah mencapai ratusan.
“Exalos Indonesia sendiri jika sampai hari ini memiliki kurang lebih 500 relawan, yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian kita ini (untuk di Tuban) kita akan mencetak relawan dengan kegiatan ini,” jelasnya saat ditemui oleh reporter kabartuban.com, Senin (19/9/2022).
Baca Juga: Rumah di Tuban Ludes Dilahap Si Jago Merah, Sapi dan 2 Ton Gabah Ikut Terbakar
Bapak tiga anak itu juga aktif dalam melakukan rescue serta edukasi tentang ular berbisa. Selain itu, komunitas yang diketuai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut juga kerap digandeng sejumlah instansi.
Salah satu edukasi yang diberikan kepada para peserta salah satunya adalah ular merupakan hewan yang tenang dan jarang menyerang. Hewan tersebut baru akan menyerang dalam kondisi terdesak atau terganggu.
“Nah, yang terjadi, jika kita berpapasan dengan ular, kita panik. Ular tersebut mengartikan sebagai ancaman,” katanya.
Seperti Kobra, ular jenis ini mendeteksi lewat gerakan. Maka apabila berpapasan dengan kobra harus tenang, kemudian dapat mencari sapu atau kayu untuk menjauhkan kepada ular dari tubuh.
Untuk diketahui, komunitas Exalos Indonesia memperbolehkan setiap orang untuk ikut bergabung Bersama dengan persyaratan yang harus dipenuhui. Seperti memiliki jiwa sosial yang tinggi dan memiliki skill yang berkaitan dengan konflik manusia dengan hewan terutama ular.
Baca Juga: Revitalisasi Alun-Alun Tuban Telan Anggaran Rp1,9 M, Pantai Boom Belum Masuk RAB
“Untuk menjadi relawan Exalos, dia harus memiliki kemauan untuk menolong, jiwa sosial yang tinggi, kemudian memiliki skill. Karena nanti kita terjun ke masyarakat untuk menolong masyarakat, maka kita harus memiliki skill yang berkaitan dengan konflik manusia dengan hewan, itu paling banyak di ular. Maka skill yang kita tekankan di ular,” bebernya.
Masih tambahnya, ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak ragu untuk menghubungi dan meminta bantuan jika terdapat penemuan ular, salah satunya dengan cara menghubungi akun Instagram @Exalos_Indonesia. (hin/dil)